Wednesday, May 8, 2024
spot_img

Dokter, Perawat dan Mahasiswa di Aceh Dibekali Teknik Dasar Fotografi Medis

Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (PERHATI-KL) Aceh dan Prodi Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Unsyiah melaksanakan workshop Basic Medical Photography. Kegiatan itu diselenggarakan di Aula Fakultas Kedokteran Unsyiah, Banda Aceh, Sabtu (29/2/2020).

Ketua penyelenggara Workshop Basic Medical Photography, dr. Fadhlia, mengatakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan fotografi bagi kalangan dokter, paramedis dan pihak terkait dalam mendukung profesi mereka.

“Kita berharap, peserta seperti dokter spesialis, dokter residen, dokter umum dan mahasiswa kedokteran mampu mengambil photo sesuai kaidah-kaidah fotografi untuk mendukung tugas mereka dalam mendokumentasikan tindakan operasi dan kebutuhan lainnya di dunia kesehatan dan kedokteran,” ujar Fadhlia, dalam keterangan tertulis pada Minggu (1/3).

Ia menjelaskan, kegiatan yang berlangsung sehari penuh tersebut dibagi menjadi dua bagian penting, simposium dan workshop. Pada simposium dan workshop itu membahas tentang dasar pengetahuan dan teknik pemotretran clinical fotografi dunia kedokteran dengan materi pembahasannya antara lain, aspek medikolegal, dasar fotografi dan pencahayaan, teknik memotret operasi/tindakan, teknik memotret pasien sebelum dan sesudah tindakan.

“Selain mendapatkan ilmu pengetahuan, peserta yang mengikuti kegiatan ini juga akan diberikan sertifikat dengan total 16 SKP akreditasi IDI,” sebutnya.

Fadhlia menyebut kegiatan tersebut untuk pertama kalinya digelar di Aceh, bahkan yang pertama di luar pulau Jawa. “Kegiatan workshop yang dipadukan antara teori dan praktik lapangan ini diharapkan mampu menghasilkan fotografer handal dalam memotret tindakan  pra-operasi, selama operasi, pasca-operasi bahkan dokumentasi forensic,” kata dia.

Pada workshop itu pihaknya melibatkan fotografer profesional lulusan Brook Institute of Photography California, Amerika Serikat, dokter Dianti Andajani sebagai pemateri dan instruktur. Pengalaman memotret seputar kesehatan membuat dokter Dianti mendalami ilmu fotografi medis hingga ke Amerika Serikat.

“Banyak rumah sakit yang mengirimkan peserta pada workshop ini. Di antaranya RSUDZA, RS Kesdam, RS Bhayangkara, RSU Cut Meutia Lhokseumawe, RSUD Chik DiTiro Sigli, RSU Fatihah Nagan Raya,” ujar Fadhlia.

Ia menambahkan, workshop dasar fotografi medis tersebut diikuti oleh 130 peserta, yang terdiri dari 29 dokter spesialis, 47 dokter residen, 24 dokter umum, 30 dokter muda, mahasiswa dan perawat. “Sebagian besar peserta berasal dari Aceh, namun juga ada yang berasal dari Medan dan Surabaya,” sebutnya.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin, Azharuddin, dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung kegiatan Basic Medical Photography Simposium dan Workshop,  yang memberi manfaat terutama untuk kalangan medis dan paramedis dalam pengambilan dokumentasi yang sangat berguna untuk melihat perkembangan penyakit.

“Sebaiknya ada rangkaian acara yang berkesinambungan, misalnya dengan mengadakan kompetisi fotografi medis di mulai dari kalangan internal rumah sakit, misalnya antar program studi yang diikuti oleh peserta didik maupun dokter spesialis,” ujarnya.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU