BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pengamat Militer dan Gerakan Bersenjata di Aceh, Teuku Ardiansyah, menyatakan keraguannya terhadap keberadaan kelompok Islam garis keras Jemaah Islamiyah di Aceh. “Tidak ada satupun unsur kuat yang mendukung bahwa kelompok tersebut adalah teroris maupun kelompok Jemaah Islamiyah (JI),” ujarnya di Banda Aceh Sabtu.
Menurutnya, Jemaah Islamiyah secara struktur organisasi telah dibubarkan dan pemimpinnya terpecah-pecah. Barang bukti yang ditemukan oleh polisi di lokasi yang diduga dijadikan kamp pelatihan militer kelompok itu di Jalin, Jantho, berupa dokumen dan buku-buku kelompok garis keras, juga bukan bukti kuat. “Di rumah saya juga banyak buku serupa,” ujarnya.
Menurut Ardiansyah, biasanya kelompok Jemaah Islamiyah akan berada di sebuah tempat yang Islam-nya minoritas, dan di daerah yang ada sentimen agama.
Dia menduga itu adalah kelompok baru yang sengaja datang ke Aceh untuk berlatih militer. Dan itu tidak terkait sama sekali dengan gerakan bersenjata di Aceh dulunya. “Artinya itu bukan kelompoknya mantan GAM ataupun gerakan seperti seperti dulu di Aceh,” ujarnya.
Kelompok bersenjata yang melakukan latihan militer di pegunungan Aceh Besar saat ini terus dikejar pihak kepolisian, sejak Senin lalu. Pihak kepolisian telah berhasil menangkap lima orang yang diduga anggota kelompok tersebut dan beberapa barang bukti termasuk satu pucuk senjata larang panjang.
Sebelumnya Kapolda Aceh Irjen Adityawarman, mengatakan kalau kelompok tersebut mengarah ke kelompok teroris dan Jemaah Islamiyah. “Kuat dugaanya ke arah situ, ada unsur yang tidak kita kenal dan tidak ada di sini. Ada pendatang yang belum ada selama ini di Aceh,” ujarnya kepada wartawan. []