BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh menggelar dialog antarlintas pemuka agama di Banda Aceh, mulai Senin hingga Jumat (13-17/6) nanti. Dialog ini diikuti perwakilan dari perwakilan Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghuchu. Usai berdialog, mereka akan mengunjungi sejumlah rumah ibadah.
Dialog multikultural antartokoh agama ini akan diikuti 90 orang baik dari Jakarta maupun Aceh. Sejumlah tokoh agama dari Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghuchu akan membahani para peserta dialog ini.
Menurut Juru Bicara Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh Juniazi, dialog lintas agama bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antarpemeluk agama yang ada di Aceh dan Indonesia.
“Kita ingin membangun sikap saling menghargai dan mempercayai di antara pemuka agama di pusat dan daerah,” kata Juniazi pada acehkita.com, Ahad (12/6) sore.
Untuk konteks Aceh, kata Juniazi, dialog lintas agama menjadi sarana untuk menunjukkan pada umat agama lain bahwa pelaksanaan syariat Islam di Aceh tidak mengancam harmonisasi antaragama yang telah terbina dengan baik di Aceh.
“Belum pernah kita lihat syariat Islam di Aceh menjadi persoalan bagi umat lain,” kata Juniazi. “Jadi, tokoh agama bisa langsung bertanya pada umatnya, apakah qanun soal syariat Islam di Aceh menjadi persoalan.”
Dialog lintas agama akan dibuka di Hotel Hermes Palace Banda Aceh. Wakil Gubernur Muhammad Nazar dijadwalkan membuka dialog ini. Juniazi berharap Wakil Gubernur Nazar selaku ketua Dewan Pembina Forum Dialog Kerukunan Beragama Aceh bisa memaparkan perkembangan antarumat beragama di Aceh selama ini.
Usai melakukan dialog selama tiga hari, pada hari terakhir para peserta dialog akan mengunjungi sejumlah rumah ibadah. Untuk rumah ibadah umat Islam, peserta akan mengunjungi Masjid Al-Maghfirah di Desa Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam. Rumah ibadah lain yang dikunjungi yaitu Gereja Hati Kudus Simpang Lima (Kristen Katolik), Vihara Dharma Bakti (Budha), Kuil di Kedah, dan Gereja HKBP di Jalan Pelangi Kelurahan Kampung Mulia.
“Mereka akan berialog dengan jemaah yang ditemui di masing-masing rumah ibadah,” lanjut Juniazi. []