Friday, April 26, 2024
spot_img

Delegasi Uni Eropa Tinjau Program Pengembangan Ekonomi Rakyat

PANTERAJA | ACEHKITA.COM — Delegasi Uni Eropa (EU) yang dipimpin Manajer Operasional Indonesia Erik Habers dan rombongan meninjau lokasi industri teri bersih Program Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan (TERAPAN) di Gampong Keude Panteraja, Kecamatan Panteraja, Pidie Jaya, Minggu (10 Juni 2012).

Kunjungan selama sejam lebih itu untuk mengetahui perkembangan program yang dibiayai Multi Donor Fund (MDF) melalui Proyek Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Ekonomi (EDFF) Aceh dan berdialog dengan penerima manfaat Program TERAPAN.

EU merupakan salah satu lembaga donor terbesar anggota MDF, semacam konsorsium sejumlah negara dan lembaga donor yang dibentuk untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh dan Nias pascabencana gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004.

Kedatangan delegasi EU diterima Manajer Program TERAPAN, Faisal Hadi, bersama staf lapangan kantor Distrik Pidie Jaya, termasuk Koordinator Industri Pengolahan Ikan TERAPAN, Wahyu Rinaldi, dan Koordinator Pembangunan Pabrik Es Balok TERAPAN, Teuku Mukhriza, serta sejumlah perempuan  penerima manfaat Program TERAPAN yang selama ini menggeluti aktifitas usaha teri.

Panteraja merupakan satu daerah penghasil teri di Kabupaten Pidie Jaya. Selama ini para pengolah teri yang sebagian besar istri nelayan langsung memasarkan teri dalam bentuk curah.

Pertemuan yang berlangsung dalam suasana santai di bawah jambo dekat Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Panteraja sempat diselingi dengan mencicipi teri yang telah dimasak. Dalam kunjungannya, delegasi EU didampingi tim Multi Donor Fund (MDF), Akil dan Unit Manajemen Proyek (PMU) EDFF Aceh, Muhammad Iskandar.

Erik menyatakan bahwa tujuan kedatangannya untuk mengetahui manfaat yang telah dirasakan masyarakat setempat sejak Program TERAPAN dilaksanakan oleh suatu konsorsium yang terdiri dari Aceh Development Fund (ADF), Fakultas Teknik Unsyiah, Perkumpulan BIMA dan An-Nisaa’ Center.

Selain itu untuk melihat secara langsung aktifitas penerima manfaat dan harapan mereka setelah Program TERAPAN berakhir pada Agustus mendatang. Berhubung sedang musim angin barat, perempuan pengolah teri tak bekerja karena tak ada bahan baku yaitu ikan bilis.

Nana Diana, Ketua Koperasi Makmue Beusare yang menjawab pertanyaan delegasi EU mengaku kalau warga setempat, terutama anggota koperasi yang mayoritas perempuan, sangat merasakan manfaat kehadiran Program TERAPAN.
Selain membangun fasilitas gudang dan tempat mengolah teri bersih yang pengerjaannya terus dipacu, pelaksana TERAPAN juga memberikan berbagai pelatihan kepada penerima manfaat untuk memajukan koperasi dan industri teri bersih.

“Kami juga sangat mengharapkan adanya pendampingan berkelanjutan, minimal untuk satu tahun ke depan, sehingga usaha industri teri bersih dan koperasi yang pembentukannya difasilitasi oleh pelaksana TERAPAN betul-betul mandiri,” katanya.

Menanggapi permintaan dan harapan tersebut, Erik menyatakan bahwa Proyek EDFF yang dibiayai MDF akan berakhir pada Agustus 2012 dan tidak diperpanjang lagi. Dia mengharapkan Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya untuk dapat melanjutkan pembiayaan program peningkatan perekonomian masyarakat.

“Mungkin ADF bisa melanjutkan pendampingan dengan mencari sumber pendanaan lain, apakah dari negara donor atau pemerintah daerah sehingga harapan masyarakat penerima manfaat Program TERAPAN dapat diteruskan sampai mereka benar-benar mandiri,” katanya.

Faisal Hadi menyatakan pihaknya telah berbicara dengan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya untuk pendampingan lanjutan bagi masyarakat. Tapi sejauh ini belum ada kepastian tentang bentuknya karena bisa jadi dilanjutkan oleh Pemerintah Daerah.

Faisal juga menjelaskan apa yang dilakukan pelaksana TERAPAN dalam industri teri bersih yang dilaksanakan di Panteraja dan Keurisi Meunasah Beureumbang, Kecamatan Jangka Buya, Pidie Jaya, serta Gampong Curee Tunong di Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen.

Selain membangun gudang penyimpanan ikan dan tempat pengolahan teri, pelaksana Program TERAPAN juga melatih tentang pengepakan dan berbagai pelatihan lain, termasuk tentang promosi dan pemasaran, sehingga teri Panteraja, Keurisi dan Curee Tunong bisa dipasarkan ke super market.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU