BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Badan Pusat Statistik Aceh menyebutkan, Kota Lhokseumawe mengalami deflasi sebesar 0,88 persen pada November 2012. Deflasi 0,88 persen ini menempatkan Lhokseumawe di urutan wahid nilai deflasi di Pulau Sumatera.
Dari 16 kota di Sumatera yang dipantau BPS –terutama pada data indeks harga konsumen– Lhokseumawe mengalami deflasi tertinggi. Disusul Kota Banda Aceh yang mengalami deflasi sedikit di bawah Lhokseumawe, yaitu 0,82 persen.
Secara nasional, deflasi Lhokseumawe tertinggi kedua, setelah Manokwari, Papua, yang mengalami deflasi sebesar 0,96 persen.
Deflasi di Lhokseumawe disebabkan penurunan harga barang dan jasa pada kelompok bahan makanan, sandang, pendidikan, rekreasi, dan olahraga.
Sementara harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau kemudian kelompok kesehatan, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar menunjukkan inflasi.
“Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keungan tidak mengalami perubahan,” ujar Kepala BPS Aceh Syech Suhaimi kepada wartawan di Banda Aceh, Senin (3/12/2012).
Laju inflasi Lhokseumawe sepanjang 2012 sebesar 0,07 persen atau secara year on year (November 2011-November 2012) mencapai 0,22 persen. []