BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Tingginya permintaan daging sapi sepanjang Agustus 2012 memicu inflasi sebesar 0,59 persen di Aceh. Selain itu, inflasi juga dipicu akibat naiknya sejumlah harga barang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Syeh Suhaimi mengatakan, tingginya permintaan daging sapi menjelang hari meugang (hari tradisi makan daging menjelang lebaran) telah menggerek angka inflasi di provinsi ini. Daging sapi merupakan jenis barang yang menjadi penyumbang tertinggi inflasi.
Sepanjang Agustus, inflasi Aceh sebesar 0,59 persen. Sementara secara daerah tingkat dua, Banda Aceh dan Lhokseumawe mengalami inflasi masing-masing 0,94 persen dan 0,68 persen.
“Sehingga secara agregat Provinsi Aceh terjadi inflasi sebesar 0,59 persen,” kata Syeh Suhaimi dalam konferensi pers di Banda Aceh, Senin (3/9).
Selain daging meugang, barang yang mengalami kenaikan harga sehingga ikut menyumbang nilai inflasi lain yaitu makanan, perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar, rokok, minuman, tembakau, komunikasi, transportasi, dan jasa keuangan. Di sektor ini, kenaikannya dari 0,02 persen hingga 1,50 persen.
Sektor pendidikan, rekreasi, dan kesehatan justru mengalami deflasi pada bulan ini. []