BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pemerintah Daerah Aceh dan Kementerian Riset dan Teknologi serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menggelar simulasi gempa dan tsunami di tiga kawasan di Aceh, Rabu (14/10). Simulasi ini untuk menguji sistem peringatan dini tsunami yang telah dipasang di Aceh. Rencananya, simulasi ini juga akan diikuti oleh 19 negara di kawasan Samudera India, yang terkena dampak bencana tsunami Aceh akhir Desember 2004 lalu.
Simulasi gempa dan tsunami akan digelar di Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Desa Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar, dan Kota Sabang. Rencananya, lebih dari 200 warga akan mengikuti simulasi ini. Simulasi dimulai dengan suara ledakan yang mengindikasikan terjadi gempa bumi menyerupai gempa 26 Desember 2004 silam.
Usai gempa, Stasiun Geofisika Mata Ie akan mengirim pesan peringatan terjadinya tsunami dengan membunyikan sirene. Ada tiga sirene yang akan dibunyikan besok, yaitu di Ulee Lheue (Kecamatan Meuraxa), Lhoknga untuk kawasan Lampuuk (Aceh Besar), dan Sabang.
Usman Budiman dari Pemerintah Aceh menyebutkan, simulasi ini digelar untuk menyosialisasikan tatacara penyelamatan diri pascagempa dan saat terjadi tsunami. “Peserta simulasi juga akan memperagakan tatacara penyelamatan atau evakuasi warga pascagempa ke gedung penyelamatan tsunami, yaitu di gedung TDMRC (Pusat Riset dan Tsunami),” kata Usman Budiman dalam press briefing di Gedung TDMRC Ulee Lheue, Selasa (13/10) siang.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat, Fauzi, mengatakan, ada tiga level simulasi kondisi pascagempa yang akan digelar besok, yaitu peringatan level satu, dua, dan tiga.
Level satu, yaitu peringatan terjadinya gempa berdasarkan pencatatan dengan alat seismograf yang ada di BMKG. Kemudian level dua, informasi tentang tinggi gelombang tsunami yang bakal menghantam kawasan yang baru dilanda gempa. Sementara level tiga, yaitu penyampaian informasi jangkauan tsunami yang bisa merusak.
Menurut Fauzi, ada 19 negara yang akan mengikuti simulasi tsunami ini. Negara-negara itu berada di kawasan Samudera Hindia, seperti Maladewa, India, Bangladesh, Srilanka, Singapura, Malaysia, Mozambia, Madagaskar, Kenya, Pakistan, dan Oman.
“Ada empat negara yang mengirim observer mereka ke Aceh untuk melihat simulasi tsunami di sini. Mereka dari Srilanka, Maladewa, Filipina, dan Jepang. Yang terbanyak Jepang mengirim utusannya,” kata Fauzi. []