Friday, April 26, 2024
spot_img

Besok, Pejabat Filipina Belajar Proses Perdamaian di Aceh

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM- Sejumlah pejabat senior Filipina akan mengadakan kunjungan ke Aceh pada tanggal 6-8 Juni 2013. Kunjungan ini digelar untuk bertukar pengalaman tentang konflik dan pelbagai persalahan lainnya.

Program kunjungan yang didukung oleh World Bank dan The Asia Foundation ini dihadiri oleh Wakil Menteri Luisito Montalbo (OPAPP), Christine Beato (OPAPP), dan beberapa perwakilan Bangsamoro lainnya sebanyak 12 orang, termasuk anggota Satuan Tugas Pemerintah Filipina untuk Pembangunan di Bangsamoro, Satuan Tugas Sajahatra Bangsamoro dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF), dan perwakilan dari unsur pejabat pemerintah dan militer.

Selama berada di Aceh, rombongan dari Filipina rencananya akan menggelar pertemuan dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Walikota/wakil walikota Banda Aceh, para pejabat daerah Aceh, pemimpin dan anggota partai lokal, Civil Society, Akademisi, anggota Lembaga Swadaya Masyarakat, lembaga think tank dan juga jurnalis.

Koordinator kegiatan, Maria Umran, mengatakan, dalam kunjungan selama tiga hari itu, pejabat dari Filipina dan Aceh akan saling diskusi dan bertukar pengalaman mengenai topik-topik penting seperti bantuan pembangunan ke daerah-daerah yang terkena dampak konflik, kerjasama sipil-militer selama transisi, dan memahami penduduk yang terkena dampak konflik.

Hal yang paling penting dari program kunjungan yang difasilitasi oleh International Center for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) itu, jelas Maria, adalah bagaimana MILF dan kelompok lainnya mempelajari proses transisi dari perjuangan bersenjata ke politik demokrasi dan pemerintahan. Menurutnya, pengalaman negara-negara lain seperti Indonesia dan khususnya Provinsi Aceh di pascakonflik menunjukkan bahwa transisi ini biasanya penuh dengan tantangan.

“Pertukaran ini akan memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperdalam perdamaian di Mindanao dan meningkatkan kualitas politik dan pemerintahan di daerah tersebut,” tambah Maria.

Sebagai rujukan akademik, penyelenggara pertemuan memanfaatkan laporan World Development Report (WDR) 2011 tentang Konflik, Keamanan dan Pembangunan (http://wdr2011.worldbank.org/) sebagai kerangka acuan konseptual dan informasi untuk latar belakang program kunjungan ini.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU