Thursday, May 2, 2024
spot_img

Banjir Surut, Sebagian Warga Masih Mengungsi

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Meski banjir mulai surut, sejumlah warga yang menjadi korban banjir bandang Tangse dilaporkan masih mengungsi di Masjid Baitul Hikmah di pusat Kecamatan Tangse. Mereka membutuhkan selimut dan makanan. Hingga berita ini diturunkan pada pukul 21.50 WIB, Tangse gelap gulita.

Seorang tokoh masyarakat, Fakhruddin, menyebutkan, korban banjir dari Kemukiman Pulo Masjid mengungsi di masjid kecamatan sejak banjir sore tadi. Namun sebagiannya sudah kembali ke rumah-rumah menyusul mulai normalnya kondisi di sana.

“Banjir sudah surut. Sebagian warga yang rumahnya jauh dari sungai mulai membersihkan rumah,” kata Fakhruddin yang dihubungi melalui sambungan telepon selular dari Banda Aceh, Sabtu malam.

Fakhruddin tidak bisa memastikan jumlah pengungsi yang masih bertahan di masjid kecamatan. Selain di Masjid Baitul Hikmah, Fakhruddin juga mendapat laporan sejumlah warga mengungsi di Desa Beungga.

“Mereka bertahan di masjid karena rumahnya dekat dengan sungai,” ujar pria yang akrab disapa Om Din ini. “Mereka membutuhkan selimut dan makanan. Apalagi tadi sore mereka tak sempat membawa apa-apa.”

Banjir bandang melandang Tangse pada pukul 17.00 WIB, setelah hujan lebat mengguyur kawasan itu sejak pukul 14.00 WIB. Sudah sepekan ini, Tangse yang berjarak sekitar 100 kilometer Selatan Sigli, ibukota Kabupaten Pidie, dilanda hujan.

Fakhruddin mengatakan, banjir terparah terjadi di Desa Kebon Nilam. Di sini, sedikitnya 15 rumah hanyut dan dua orang tertimbun longsor. “Air dari gunung datang tiba-tiba,” kata Om Din.

Namun Fakhruddin menyebutkan bahwa tak ada kayu log yang dihanyutkan bandang. “Desa Kebon Nilam itu kawasan perkebunan rakyat. Banjir ini bukan karena penebangan kayu,” kata dia.

Selain Kebon Nilam, desa yang terkena banjir adalah Ulee Gunong, Paya Guci, Blang Dhot, Blang Malo, Beungga, Krueng Seukeuk. Lalu Pulo Masjid I, Pulo Masjid II, Pulo Kawa, dan Pulo Seunong. “Tapi desa Kebon Nilam terparah,” ujar Om Din.

Om Din menambahkan, masyarakat kesulitan dalam memberikan pertolongan kepada korban banjir. Sebab, sejak sore tadi arus listrik di sana padam. “Sekarang gelap gulita, sehingga menyulitkan kami,” sebut Om Din. “Kondisi langit juga masih mendung, kami khawatir terjadi banjir susulan.” []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU