Saturday, April 20, 2024
spot_img

SASTRA | Puisi-puisi Akmal M Roem

MENCARI JALAN PULANG
Sebarapa lama aku bisa mendengar keluhmu, kawan
Bukankah setiap manusia diberikan banyak rupa masalah
Tentu hal itu diberikan agar kau bisa memahami itu semua
Agar kau bisa membuat perubahan dalam dirinya

Kau penyair yang dititip hujan
Aku tahu itu
Lewat petir dan gemuruh guntur yang membosankan
Kau datang dan tak pernah diam setelahnya
Seberapa penting aku perlu mengetahui masalahmu
Bukankah setiap orang hanya bisa memberikan saran
Selebihnya kau sendiri yang menyelesaikan itu semua
Kaulah yang harus mengubur setiap dukamu
Bukan orang lain

Kau itu penyair yang membosankan
Mengurung diri dalam dekapan kata-kata usang
Bahkan, bila mau, aku bisa menguburmu dalam puisi ini
Dalam kata, yang kau sendiri akan benar-benar paham
Bahwa menulis bukan hanya sekadar menuangkan gelisah
Pada secarik kertas
Lalu dibaca
Lalu dipuji
Lalu minta untuk ditanggapi
Aku tidak butuh itu
Kita tidak sama bukan?
Kalau kau mau berubah, ya, berubah
Cari jalan pulang
Agar kau tak menjadi kegelisahan orang lain

eL Lheertus, Desember 2011 – Februari 2012

LELAKI TUA DAN PETIKAN GITAR YANG INDAH
Ia memainkan sebuah melodi indah
; mengurung kegelisahan
Ia akan menipu hati dan telingamu
Dengan lantunan musik yang menyayat
Menghempaskan semua luka yang pernah ada
(dalam dirimu)
Kau bisa saja terbuai dan temangu
Ketika mendengar setiap bait syair yang ia bawakan
Pada saat itu kau akan tenggelam
Menghayati setiap bait yang terlewatkan
Menegaskan dalam diri bahwa kegelisahan itu adalah dirimu
Maka kau patut membuangnya
Maka bila kau sedang memiliki masalah
Kau patut menemuinya
Kau tak usah berkata apapun
Mintalah ia memainkan sebuah melodi yang indah
Pasti ia membuatmu merasa berbeda
Karena, setelah gitar itu berhenti
Kau akan mendengarkan cerita yang panjang
Pandangi lekat matanya
Dalam pada setiap suaranya yang keluar
Akan membuatmu terenyuh
Lelaki itu kemudian memainkan kembali gitarnya
Menukilkan sejarah panjang
Tentang cinta dan perjuangan
Ia menutupnya dengan kata
; kita akan bersabar tapi entah sampai kapan
Itu kata yang paling ia suka
Kata yang pernah ia ucapkan untuk kekasihnya, dulu
Sebelum semuanya berbeda
Kini hanya petikan indah yang bisa kau dengar darinya
Tak ada kebahagiaan selain itu
Semua sudah berbada

U.K, Februari 2012

AKMAL M ROEM, Lahir di Lam U, Aceh Besar. Bekerja di Komunitas Tikar Pandan.

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU