BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Mukhtar, 45 tahun, seorang guru SMA Negeri 1 Kutacane, dan istrinya yang belum diketahui identitasnya dilaporkan tewas karena tertimpa pohon tumbang akibat badai disertai hujan lebat dan petir.
Camat Bukit Tusam, Asanullah, ketika dihubungi melalui telepon, Selasa, mengatakan, kejadian yang menimpa pasangan suami-istri itu terjadi hanya beberapa menit sebelum banjir bandang melanda Desa Rikit Bur, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara (Agara), Senin petang.
“Mereka baru pulang dari kebun. Tiba-tiba, sebatang pohon tumbang dan mengenai keduanya. Mukhtar meninggal di tempat kejadian, sedangkan istrinya menghembus nafas terakhir ketika berada di rumah sakit,” kata Asanullah.
Dia juga mengabarkan bahwa akibat banjir bandang yang melanda desa di kaki Gunung Leuser, sekitar pukul 17:30 Wib, satu rumah penduduk hancur dan 30 lainnya rusak karena tergenang lumpur. Selain itu, tambahnya, kayu dari atas bukit juga diseret banjir tapi sampai menghantam rumah warga.
Sekitar 30 kepala keluarga (KK) warga Desa Rikit Bur kini harus mengungsi di tenda yang telah didirikan oleh Dinas Sosial Agara dan PMI setempat. Asanullah menyatakan, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan masa panik untuk pengungsi.
Menurut dia, beberapa alat berat yang dikerahkan ke lokasi telah berhasil membersihkan lumpur setebal 40 centimeter yang menutupi badan jalan antara Kutacane dan Medan.
“Sekarang jalan Kutacane-Medan sudah bisa dilalui kendaraan. Alat berat sedang berusaha membendung air dari bukit agar tidak lagi mengalir ke pemukiman,” katanya sambil menyebutkan beberapa warga juga mulai membersihkan lumpur yang menggenangi rumah mereka. []