JAKARTA | ACEHKITA.COM — Kedutaan Besar Australia mengeluarkan peringatan bepergian (travel warning) bagi warga negaranya yang ingin bepergian ke Indonesia, terutama Aceh. Peringatan ini dikeluarkan menyusul penembakan terhadap warga asing sepanjang November ini di Banda Aceh.
“Kami mewanti-wanti untuk lebih berhati-hati ketika bepergian ke Aceh, terutama ke daerah di luar Banda Aceh,” sebut travel warning yang dikeluarkan Kedutaan, seperti acehkita.com kutip dari news.com.au, Senin (23/11).
Ada beberapa anjuran yang disebutkan dalam peringatan tersebut, seperti: warga Australia yang berkunjung ke Aceh sebisa mungkin menggunakan jalan utama dan menghindari perjalanan di malam hari.
“Sebelum bepergian ke Aceh, Anda diharuskan mengontak otoritas Indonesia untuk mengetahui apakah aktivitas yang akan dilakukan membutuhkan izin dari otoritas,” tulis pesan itu lagi.
Sepanjang November ini, terjadi tiga kali penembakan terhadap warga asing di Banda Aceh. Pada 5 November lalu, Kepala Perwakilan Palang Merah Jerman Enhard Bauer ditembak saat melintas di Jalan Sukarno-Hatta Lampeuneuereuet. Enhard mengalami luka di lengan dan perut dan diterbangkan ke Singapura untuk mendapatkan perawatan medis.
Teror terhadap warga asing kembali terjadi pada 16 November lalu. Kali ini menimpa rumah singgah Perwakilan Uni Eropa di Desa Garut, Keutapang, Banda Aceh. Saat kejadian, Kepala Perwakilan Uni Eropa Banda Aceh John Penny dan istrinya menginap di rumah tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Terakhir, 23 November, sebuah rumah yang ditempati dua warga Amerika Serikat yang bekerja sebagai tenaga pengajar di Universitas Syiah Kuala, ditembak orang yang belum diketahui identitasnya. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Polisi menyebutkan, “Ini sebagai teror untuk mengganggu keamanan di Aceh. Mereka hanya ingin meneror,” kata Kepala Humas Polda Aceh Komisaris Besar Polisi Farid Ahmad Saleh kepada acehkita.com, Senin sore. []