BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Tiga ratus aparatur pemerintahan di lingkup Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mendapat pelatihan siaga bencana, Rabu (22/2). Simulasi ini diharapkan menambahkan kesiapsiagan aparatur pemerintah kala bencana terjadi di wilayah mereka.
Simulasi bencana yang dilaksanakan atas kerjasama BPBD dan DRR-A UNDP, Pemkab Aceh Barat, ini dipusatkan di sebuah gedung evakuasi yang terletak di Desa Seuneubok, Meulaboh. Tak hanya diikuti puluhan aparatur pemerintahan, puluhan siswa sekolah dasar dan sekolah menengah tingkat pertama, polisi, tentara, dan petugas medis juga turut serta.
“Aceh Barat merupakan daerah rawan gempa dan tsunami, maka sudah sepatutnya mitigasi bencana dilakukan mulai persiapan dari komponen pemerintah dan masyarakat, hingga rehabilitasi pascabencana,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Meulaboh dan Nagan Raya, Edy Darlupti, di hadapan peserta simulasi, Rabu (22/2).
Dalam simulasi itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Teuku Ahmad Dadek memutar video rekaman peristiwa gempa dan tsunami yang terjadi di Meulaboh, 26 Desember 2004 lalu.
“Kita lihat, ini yang terjadi di 2004. Kekacauan di mana-mana. Orang tak tahu bagaimana cara menyelamatkan diri, dan harus lari ke mana. Inilah kenapa kita melaksanakan kegiatan hari ini. Agar peristiwa seperti ini tak terjadi lagi”, jelas Teuku Dadek.
Menurutnya, masyarakat telah belajar dari tsunami. Sayangnya saat gempa tanggal 11 Januari lalu, masyarakat telah mengevakuasi diri, namun para petugas belum banyak yang siap di titik-titik rawan kemacetan atau arus berlawanan. “Mari kita memperbaikinya hari ini” paparnya bersemangat.
Asri Wijayanti dari DRR-A UNDP menyebutkan bahwa pihaknya telah mendukung BPBD Aceh Barat dalam mencetak dan memperbanyak buku panduan peringatan dini gempa dan tsunami.
“Namun kami sadar bahwa buku panduan tak akan cukup membuat masyarakat dan petugas paham betul apa yang harus dilakukan saat darurat gempa dan tsunami, untuk itu kami juga memfasilitasi kegiatan sosialisasi untuk anggota-anggota Satgas,” kata Asri sembari menyebutkan bahwa kegiatan ini juga didanai Multi Donor Fund. []