ACEH BESAR | ACEHKITA.COM — Pengamat terorisme Al Chaidar menyebutkan bahwa korban meninggal dalam penggerebekan oleh Datasemen 88 Antiteror di Pamulang, Tangerang, bukan Dulmatin. Lalu, siapa korban yang oleh polisi disebut sebagai Dulmatin?
Menurut Al Chaidar, korban yang ditembak di sebuah toko di kawasan Pamulang merupakan Umar Patek, sejawat Dulmatin dan juga buronan polisi.
“Kita sudah verifikasi bahwa itu bukan Dulmatin, melainkan Umar Patek,” kata Al Chaidar kepada wartawan di Desa Teuladang, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Selasa (9/3).
Informasi yang diperoleh Al Chaidar dari jaringan Jemaah Islamiyah, Dulmatin masih berada di Filipina.
Dalam penggerebakan pagi tadi di Pamulang, polisi mengklaim menewaskan Dulmatin alias YI yang selama ini dicari-cari pemerintah. Dulmatin yang bernama asli Joko Pitono, berasal dari Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah.
Bersama Umar Patek, Dulmatin merangkai bom bali pada 202 yang menewaskan 202 orang. Mereka berdua menjadi orang yang paling dicari pemerintah Amerika. Kepala Patek dihargai US$ 1 juta dan Dulmatin dihargai US$ 10 juta oleh pemerintah Abang Sam. []