BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Belasan aktivis Aceh yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Aceh untuk Munir melakukan aksi diam di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Jumat (7/9). Aksi diam ini untuk memperingati delapan tahun kematian pembela hak asasi manusia, Munir, yang meninggal akibat keracunan arsenik dalam penerbangan Jakarta menuju Belanda. Aktivis Aceh mengusulkan Munir menjadi pahlawan nasional.
Gerakan Masyarakat Aceh untuk Munir merupakan gabungan sejumlah lembaga sipil, seperti Koalisi NGO HAM, Kontras Aceh, Walhi Aceh, Flower Aceh, Gerakan Antikorupsi Aceh, Ideas, dan Forum LSM Aceh. Pantauan acehkita.com, aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB itu diikuti oleh pelbagai kalangan masyarakat. Dalam aksinya, mereka menggantungkan foto Munir di dada. Selain itu, mereka juga membagi-bagikan brosur kepada para pengguna jalan.
Direktur Koalisi NGO HAM, Zulfikar Muhammad, mengatakan, semasa hidupnya Munir gigih memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Karena itu, kata dia, sudah sepantasnya pemerintah menetapkan Munir sebagai salah satu pahlawan nasional.
Dalam waktu dekat, kata Zulfikar, sejumlah lembaga di Aceh akan mengirimkan surat ke Presiden Yudhoyono agar pemerintah menetapkan bekas Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) sebagai pahlawan nasional.
Aktivis Aceh juga menuntut Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera menuntaskan kasus kematian Munir yang diduga diracun. Hari ini, mereka mengenang kerja-kerja Munir dalam memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia di Indonesia.
“Ini jadi PR besar bagi pemerintah SBY hari ini. Kita tahu pemerintah SBY sudah hampir habis masa jabatannya, namun PRÂ besarnya tentang kasus Munir belum kelar,” kata Zulfikar.
Dalam setiap pertemuan, kata Zulfikar, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selalu meminta Kapolri Jendral Timur Pradopo untuk mengungkap kasus Munir. “Tapi hingga hari ini belum juga terungkap,” ujarnya.
Jasa Munir terhadap Aceh, lanjut Zulfikar, sangat besar terutama masalah HAM yang telah diperjuangkannya semasa hidupnya. “Kita tahu fokus Munir terhadap Aceh terutama masalah HAM sangat luar biasa untuk masyarakat Aceh terutama dalam mencari keadilan terhadap kasus HAM,” ungkapnya. []