BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Dua mahasiswa dari perguruan tinggi swasta dan negeri di Banda Aceh ditangkap polisi karena terlibat dalam aksi pencurian sepeda motor.
Kedua mahasiswa itu ditangkap di tempat terpisah (di Desa Batoh Lueng Bata dan Darussalam Syiah Kuala) karena mencuri lima unit sepeda motor pelbagai jenis.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh Komisaris Polisi Erlin Tangjaya menyebutkan, mahasiswa yang ditangkap karena mencuri sepeda motor itu adalah Def, 23 tahun, dan seorang lagi mahasiswi di sebuah perguruan tinggi negeri di Banda Aceh yang berinisial SM.
Def, kata Kasat Reskrim, pada mulanya ditangkap karena terlibat dalam aksi penjambretan di Banda Aceh. Saat itu, dia menjambret satu unit telepon BlackBerry.
Menurut Erlin, Def lantas memakai BlackBerry hasil rampasan itu. Polisi yang menerima laporan dari pemilik lantas melacak keberadaan BlackBerry tersebut.
“Saat kita tangkap (Kamis, 24 Januari 2013 –red.) ternyata sama dia ada sepeda motor hasil curian juga,” kata Kasat Reskrim kepada wartawan di Mapolresta Banda Aceh, Senin (28/1/2013).
Def pun mengakui bahwa ia telah mencuri tiga sepeda motor, yaitu Honda Supra X 125 di Lembah Hijau Lueng Bata, Honda Vario di Desa Garut Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar, dan Yamaha Mio di Desa Reuloh Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar.
Satu unit sepeda motor sudah dijual kepada seorang penadah seharga Rp1,5 juta. Sedangkan dua lainnya belum dijual dan kini disita polisi.
Def mengaku melakukan aksi pencurian itu untuk mencari uang. “Saya sudah curi tiga sepeda motor,” kata Def kepada wartawan di Mapolresta Banda Aceh.
Sementara itu, Kasat Reskrim juga menyebutkan, pencurian sepeda motor juga melibatkan SM, 18 tahun, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi negeri di Banda Aceh. SM mencuri dua unit sepeda motor di kampus IAIN Ar-Raniry pada November 2012 dan 9 Januari lalu milik teman kuliahnya. Polisi berhasil meringkus SM setelah pemilik salah satu kendaraan, Zulfia Rahmi, mencurigai sepeda motor yang dikendarai SM. []