BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan ingin menerapkan sistem pemerintahan ala negara Swedia di Aceh agar jauh dari tindak korupsi dan penyelewenangan.
Hal itu disampaikan Zaini saat menggelar pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Swedia, D.M. Juniarta Sastrawan di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Senin (19/11).
Hadir juga dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka, seperti Malek Mahmuh dan Zakaria Saman. Pertemuan itu dimulai sekitar pukul 14.30 WIB.
“Kita ingin terapkan sistem seperti negara Swedia yang bebas dari korupsi dan tata kelolaan pemerintah yang baik,” kata Zaini yang hampir 30 tahun menetap di Swedia.
Untuk itu, kata Zaini, Pemerintah Aceh berencana mengirimkan sejumlah tenaga ahli termasuk ahli medis ke Swedia untuk mempelajari sistem pemerintah dan penanganan medis.
“Penanganan medis di sana (Swedia) sangat bagus tidak seperti di negara kita,” ujarnya.
Zaini yang pernah tinggal di Swedia semasa pengasingan mengatakan, sangat paham dengan tata kelolaan di negara Swedia. Untuk masalah lalu lintas, di Swedia menurutnya sangat bagus sistemnya.
“Di sana, nomor plat kendaraan sudah terdata semua sama petugas. Sehingga jika terjadi tabrak lari, petugas .hanya mencatat nomor platnya. Kemudian langsung keluar nama pemiliknya,” ujar Zaini.
Sistem itu, lanjut Zaini, akan diterapkan selama dia memimpin Aceh bersama Muzakir Manaf. Meski demikian, Zaini meminta dukungan dari semua pihak agar sistem tersebut bisa berjalan.
Sementara Dubes RI untuk Swedia D.M. Juniarta Sastrawan mengatakan akan mendukung sistem yang ingin diterapkan Zaini di Aceh. “Kita mendukung program itu. Kita juga promosikan Aceh di Swedia,” jelas Juniarta.[]