BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Komandan Komando Distrik Militer 0101 Aceh Besar Letnan Kolonel (Inf) Achmad Daniel Chardin menyebutkan bahwa Aceh berpeluang dilirik para teroris, karena mayoritas penduduk provinsi ujung barat Sumatera ini menganut Islam.
Pernyataan itu disampaikan Dandim saat menyosialisasikan ancaman teroris global kepada masyarakat dan jajaran Pemerintahan Kota Banda Aceh, Kamis. Dalam pekan ini, TNI Angkatan Darat aktif menggelar simulasi penindakan aksi teroris di Aceh. Bahkan, saat simulasi diadakan di Hotel Hermes Palace dan Pelabuhan Ulee Lheue, dua warga –yang kaget melihat pengerahan pasukan bersenjata lengkap dan siaga menyerbu– pingsan.
Dandim Achmad Daniel menyebutkan, untuk menanggulangi bahaya teroris pihaknya bersama walikota Banda Aceh, akan berupaya memberikan penyuluhan kepada masyarakat maupun di jajaran pemerintahan.
“Kami berharap masyarakat mampu menghambat pengaruh teroris. Setidaknya mencegah upaya perekrutan warga Aceh untuk menjadi anggota,”ujarnya.
Dandim mengatakan masyarakat harus meningkatkan koordinasi lintas sektor dengan polisi maupun TNI, jika mengetahui kejanggalan dan ketidakwajaran.
“Tewasnya anggota TNI minggu lalu karena ditembak anggota polisi adalah tanda kurangnya koordinasi, sehingga lurah memberi laporan salah,” katanya.
Daniel menyebutkan, biasanya pola perekrutan teroris berkedok agama dan yang telah terpengaruh, akan didoktrin dan diuji kesetiaan serta mendapat pelatihan.
Sementara itu, Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin mengatakan dalam merekrut anggota, teroris akan memulai dengan cara-cara menpegaruhi masyarakat, terutama pemuda yang memiliki masalah dengan keluarga.
“Ini karena emosi mereka masih labil sehingga mudah dipengaruhi, jadi orang tua harus mengawasi anak-anak mereka, agar tidak tepengaruh,” ujarnya. []