BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pidie meminta bantuan sedikitnya 150 tenda kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pusat. Tenda itu akan menjadi hunian sementara bagi warga Tangse yang menjadi korban gempa.
Kepala BPBD Pidie Apriyadi menyebutkan, saat ini pihaknya membutuhkan sedikitnya 150 unit tenda untuk disalurkan kepada korban gempa. Tenda ini dibutuhkan karena korban tidak mau dikonsentrasikan di lokasi pengungsian.
“Mereka mau didirikan tenda di depan rumah masing-masing. Karena mereka khawatir dengan harta benda mereka yang ada di rumah yang rusak akibat gempa,” ujar Apriyadi kepada acehkita.com, Rabu.
Meski BPBD Pidie telah meminta bantuan 150 unit tenda, namun mereka belum memiliki data ril berapa jiwa korban gempa yang harus menghuni tenda. “Kita masih mendata berapa jiwa dan kepala keluarga,” kata dia.
Pemerintah Pidie telah menetapkan masa tanggap darurat selama 12 hari di Tangse. Saat ini, ratusan orang tinggal di tenda-tenda yang terbuat dari terpal/plastik setelah rumah mereka rusak diayun gempa berkekuatan 5,6 pada skala Richter.
Gempa siang kemarin menyebabkan lebih 350 unit rumah, fasilitas ibadah dan sekolah rusak, dua luka-luka, dan satu warga meninggal. []