BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kekisruhan politik antara Gubernur Irwandi Yusuf dengan Parlemen Aceh menyita perhatian Senator Aceh di Jakarta. Teuku Bachrum Manyak, anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Aceh, mengimbau agar ulama dan tokoh adat ambil peran untuk memfasilitasi dialog antara gubernur dengan legislatif.
Imbauan itu diutarakan Teuku Bachrum di Banda Aceh setelah mencermati perkembangan situasi politik, terutama mengenai perbedaan pendapat terkait aturan pelaksanaan Pilkada yang bakal digelar secara serentak untuk memilih gubernur/wakil gubernur, empat walikota/wakil walikota, dan 13 bupati/wakil bupati di seluruh Aceh.
Bachrum, yang merupakan anggota Komite I DPD RI mengharapkan kepada Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan Majelis Adat Aceh (MAA) untuk dapat memfasilitasi pertemuan semua komponen dan elemen masyarakat Aceh, sehingga melalui forum dialog bersama tersebut dapat dicarikan satu solusi terbaik bagi masa depan Aceh yang lebih baik.
“Kita berharap agar kalau pihak umara berselisih pendapat, para ulama dan pemuka adat dapat menjembatani di antara keduanya untuk dicarikan solusi terbaik,” kata Teuku Bachrum.
Menurut Bachrum, peserta dialog bersama itu nantinya terdiri dari semua elemen antara lain Gubernur Aceh, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), para bupati dan walikota dari seluruh Aceh, unsur TNI/Polri, Muspida plus, pimpinan partai politik yang ada di Aceh, anggota KIP, kalangan ulama, akademisi, ahli hukum, tokoh-tokoh Aceh baik yang ada di daerah maupun di luar daerah, kalangan aktivis LSM, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya seperti utusan dari pemerintah pusat dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Tentu akan ada jalan keluar terbaik atas kekisruhan yang terjadi karena kita sama-sama menginginkan masa depan Aceh yang lebih maju dan kemakmuran masyarakat Aceh,” katanya. []