BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Wakil Gubernur Muhammad Nazar mengakui bahwa Aceh masih kekurangan tenaga perencana, pengawas (auditor) keuangan, dan akuntan. Padahal akuntan dan auditor diperlukan untuk mengawasi aliran keuangan daerah tak diselewengkan.
“Kita baru memiliki ratusan tenaga akuntan dan perencana. Jadi saya pikir ini masih sangat kurang. Di Inspektorat Daerah juga kekurangan tenaga,” kata Nazar usai membuka Simposium Nasional Akuntansi ke-14 di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Kamis (21/7).
Menurut Nazar, selama ini penerimaan calon pegawai negeri cenderung membuka formasi lebih besar pada katagori tenaga pendidikan. Padahal, jumlah guru terbilang mencukupi di Aceh. “Walhasil, tenaga guru tak punya metodologi pengajaran yang baik. Kualitasnya jadi berkurang,” sebutnya.
Karenanya, untuk memperbanyak tenaga akuntan dan perencana Pemerintah Aceh saban tahun membuka formasi bagi sarjana akuntansi pada seleksi calon pegawai negeri sipil. Provinsi juga mengarahkan daerah tingkat dua untuk melakukan hal serupa.
“Kami selalu memberi arahan agar tenaga auditor, akuntan, dan perencana ini harus diprioritaskan,” kata dia.
Kekurangan akuntan juga dirasakan sejumlah kabupaten/kota, terlebih kabupaten baru hasil pemekaran. Kota Sabang juga mengeluhkan kekurangan tenaga akuntan, untuk menyusun laporan keuangan daerah.
Nazar menyebutkan, tenaga akuntan, pengawas, dan perencana keuangan sangat berperan penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance). “Makanya, jumlah akuntan dan auditor itu harus dipenuhi agar tercipa goog governance,” kata dia. []
