BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Puluhan wartawan di Aceh berdoa bersama untuk almarhum Ridwan Salamun, Kontributor SUN TV di Muharram Journalism College (MJC), Beurawe, Banda Aceh, Rabu (25/8) siang.
Misdarul Ihsan, Kordinator acara menyebutkan, aksi digelar sebagai belasungkawa sekaligus keprihatinan atas tewasnya Ridwan usai dikeroyok warga saat meliput tawuran antar kampung di Tual, Maluku utara berlangsung Sabtu akhir pekan lalu.
“Ini murni bentuk belasungkawa wartawan di Aceh atas apa yang menimpa saudara Ridwan Salamun,” ujar dia.
Dipimpin Teungku Nasruddin, doa bersama berlangsung khidmat. Wartawan ikut mengenakan pita hitam dalam aksinya, untuk menunjukkan sikap dukanya. Aksi juga dilakukan dengan mengumpul kartu pers dari media masing-masing, sebagai simbul protes belum adanya kebebasan bagi pers di Indonesia selama ini.
Menurut Ihsan, banyak aksi kekerasan terhadap wartawan terjadi dalam setahun terakhir, namun belum satupun yang diselesaikan sampai ke Pengadilan.
Mereka minta Polisi menuntaskan kasus kekerasan terhadap wartawan, termasuk kasus pembunuhan Ardiansyah Matrais, wartawan MaraukeTV Papua, Juli 2010.
Jurnalis dari berbagai media baik local, nasional dan international bertugas di Aceh itu juga mendesak Kodam Iskandar Muda Aceh menuntaskan kasus penganiayaan wartawan Harian Aceh di Simeulu, Ahmadi yang dianiaya oleh Pasi Intel Kodim Simeulu, Lettu Faisal Amin, Mai 2010.[]