Wednesday, May 8, 2024
spot_img

98,4% Nakes Aceh Sudah Divaksin, Satgas: Lansia Diperiksa Khusus Sebelum Vaksinasi

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani menyampaikan bahwa vaksinasi corona dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat, atau bidan) yang memiliki kompetensi dan profesional. Warga lanjut usia (Lansia) umur 60 tahun ke atas atau penderita penyakit komorbid akan diperiksa secara khusus sebelum disuntik vaksin corona Sinovac.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa SAG agar para lansia atau kelompok komorbid yang mau divaksin tidak perlu cemas. “Ada pemeriksaan tambahan sebelum disuntik vaksin Covid-19 untuk memastikan keamanan dan juga kenyamanannya,” ujarnya, Minggu (21/3) malam.

Ia menjelaskan, serangkaian pemeriksaan yang dilakukan petugas kesehatan sesuai petunjuk Dirjen Kementerian Kesehatan RI tentang vaksinasi bagi kelompok sasaran Lansia, komorbid dan penyintas Covid-19, serta sasaran tunda.

Sebelum divaksin, petugas kesehatan memastikan terlebih dahulu kondisi Lansia apakah cukup prima untuk menerima vaksin Covid-19 melalui serangkaian pemeriksaan, seperti kemampuannya menaiki 10 anak tangga, sering merasa kelelahan, kemampuan berjalan kaki jarak 100-200 meter, atau penurunan berat badan.

Selain itu, petugas kesehatan juga memeriksa lima penyakit dari 11 penyakit berikut; hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal. Pemeriksaan itu dilakukan melalui serangkaian pertanyaan kepada Lansia atau keluarganya.

“Apabila petugas mendapat tiga atau lebih jawaban ‘ya’ atas pertanyaan-pertanyaan di atas, vaksinasi Covid-19 tidak dapat diberikan. Hal ini menunjukkan vaksinasi bagi Lansia dilakukan secara ekstra hati-hati untuk mencegah kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) yang serius. Jadi, tak langsung disuntik,” kata SAG.

Pemeriksaan tambahan juga dilakukan terhadap kelompok komorbid, ibu menyusui dan para penyintas Covid-19. Penderita hipertensi dapat divaksinasi kecuali tekanan darahnya di atas 180/110 HmHg. Penderita diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut. Ibu menyusui dapat divaksinasi. Sedangkan penyintas Covid-19 dapat divaksinasi jika sudah lebih dari tiga bulan.

“Jadi, tidak perlu cemas menerima vaksin Covid-19. Petugas memiliki petunjuk teknis yang rinci yang harus diikuti untuk memastikan tidak terjadi KIPI yang serius,” sebut SAG.

Progres Vaksinasi di Aceh

Selanjutnya, ia melaporkan progres vaksinasi yang sedang berlangsung di Aceh hingga per 19 Maret 2021. Progres vaksinasi petugas pelayanan publik meningkat dari 19.817 orang kemarin menjadi 22.439 orang, dan vaksinasi lansia bertambah lima orang dari 410 menjadi 415 orang. Sasaran vaksinasi pelayanan publik sebanyak 478.489 orang, dan lansia di Aceh sebanyak 435.651 orang.

Sedangkan progres vaksinasi tenaga kesehatan (Nakes) yang telah disuntik vaksin dosis pertama sudah mencapai 55.587 orang, atau sekitar 98,4 persen dari sasaran yang sebanyak 56.472 orang. Sementara nakes yang sudah mendapat vaksin kedua sudah mencapai 47.333 orang atau sekitar 83,8 persen dari target.

Update Data Kasus Covid-19

Lebih lanjut, SAG mengabarkan kondisi terakhir penanganan Pandemi Covid-19 di Aceh per 21 Maret 2021. Secara akumulatif, kasus Covid-19 di Aceh sudah tercatat sebanyak 9.743 kasus.
“Para penyintas yang sudah sembuh sebanyak 7.995 orang. Penderita dalam perawatan sebanyak 1.362 orang, dan kasus meninggal dunia sebanyak 386 orang,” ujar SAG.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU