BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh menyelenggarakan Piasan Seni yang diikuti 37 komunitas seni mulai 21 hingga 24 Agustus di Taman Sari dan Gedung C Balaikota Banda Aceh.
Piasan itu akan menampilkan pelbagai kegiatan seni baik tradisional maupun kontemporer. Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin dijadwalkan meresmikan Piasan Seni ini pada Rabu (21/8/2013) sore.
Pantauan acehkita.com, menjelang pembukaan Taman Sari telah dipenuhi tenda yang akan diperuntukkan bagi stan. Sebuah panggung utama disiapkan untuk pelbagai pementasan seni. Namun, baru beberapa stan saja yang terisi.
Seorang penjaga stan Kasga Record, Hafid, 39 tahun, menyatakan Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan dana Rp2,5 juta per komunitas untuk penyiapan stan. Penyelenggara juga menyediakan stan seluas 3 x 3 meter.
“Acara ini bertujuan sebagai ruang promosi karya dan produk seni yang ada di Kota Banda Aceh,” kata Hafid, Selasa (20/08/2013).
Piasan Seni ini diisi berbagai kegiatan di antaranya pameran, panggung hiburan rakyat, workshop seni, panggung apresiasi seni, dan bincang seni. Selain itu juga diadakan bioskop misbar dan aneka perlombaan.
Menurut Hafid, penyelenggara membagi pengelompokan stan berdasarkan komunitas, yakni musik dan film, tari, sastra dan teater, seni rupa, dan seni atraksi. Di samping juga terdapat stan handycraft (produksi kerajinan tangan), multimedia dan media baru.
Hingga sore tadi, baru empat stan yang sudah mengisi lengkap peralatan dan dekorasinya. Salah seorang peserta dari komunitas Lamp On, Putra Hidayatullah, mengatakan mereka diberi waktu sampai besok siang untuk menyelesaikan stan masing-masing.
“Selama piasan seni, kami akan menampilkan karya-karya Lamp On, seperti film Pulau Aceh yang terabaikan dan Jameun Jinoe,” kata Putra. []
IQBAL ZAWAHRY DAN IRWAN, Peserta Diklat Jurnalistik di Muharram Journalism College Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh.