Tuesday, April 23, 2024
spot_img

348 Mustahik Terima Bantuan Alat Kerja dari Baitul Mal Aceh

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Sebanyak 348 mustahik (penerima zakat) di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh menerima bantuan alat kerja yang disalurkan Baitul Mal Aceh. Di antara sektor yang dibantu terdiri dari industri rumah tangga, perdagangan, pertukangan, perbengkelan, kelautan dan perikanan, peternakan dan pertanian.

Seremonial penyerahan bantuan alat kerja tersebut dilakukan langsung oleh Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, bertempat di kantor Baitul Mal Aceh, Jumat (28/8). Atas nama Pemerintah Aceh, Dyah menyampaikan terima kasih kepada Baitul Mal Aceh yang telah membantu menyalurkan zakat tersebut kepada masyarakat yang bekerja di sektor industri rumah tangga.

Apa yang dilakukan lembaga istimewa di Aceh tersebut, kata Dyah, adalah bagian dari membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan di Aceh. “Harapannya ibu bapak semua yang hari ini menjadi mustahik dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain, sehingga pada waktunya bapak ibu semua bukan lagi menjadi mustahik tapi bisa menjadi pemberi zakat (muzakki) yang nanti bisa disalurkan lagi ke orang lain,” kata Dyah dalam siaran pers yang diterima acehkita.

Baitul Mal, kata Dyah, jangan sebatas menyalurkan zakat. Jika bisa, harus membantu pengajaran manajemen usaha sehingga bantuan yang diberikan tidak sia-sia.

“Manajemennya juga dibantu. Bekerja sama lah dengan instansi pemerintah lain sehingga ada pihak yang ikut mensupport memberikan pendampingan usaha bagi para mustahik ini,” ujar Dyah.

Kepala Baitul Mal Aceh, Armiadi Musa, menyebutkan dalam tahun ini pihaknya menyalurkan sekitar 70 miliar zakat dengan puluhan program kerja yang di antaranya adalah bantuan dana pembelian alat-alat kerja bagi masyarakat miskin.

Dalam program ini, Baitul Mal menganggarkan dana Rp.2.696 miliar. Di antara sektor yang dibantu adalah industri rumah tangga, perdagangan, pertukangan, perbengkelan, kelautan dan perikanan, peternakan dan pertanian.

“Alhamdulillah bantuan ini sangat membantu memberdayakan ekonomi mereka. Harapannya ke depan penyalurannya bisa lebih baik,” kata Armiadi.

Para mustahik yang menerima bantuan, sebagiannya adalah pelaku industri rumah tangga. Dyah meminta agar mereka membantu pemerintah mengampanyekan Gerakan Bersama Pakai Masker (Gebrak Masker).

Sebagai pihak yang banyak berhubungan langsung dengan ramai orang saat membuka usaha, Dyah meminta agar mereka ikut berperan dalam hal menasihati baik pelanggan maupun sanak famili untuk rutin memakai masker.

Menurutnya, penularan Covid-19 di Aceh yang kian tinggi harus dibendung dengan usaha bersama. Semua pihak minimal menjaga diri dan keluarganya dari penularan Covid-19. Apalagi penyebaran virus corona terjadi lewat percikan. Jika tak memakai masker, dikhawatirkan terjadi percikan ludah saat berbicara.

“Satu-satunya cara mencegah adalah memakai masker. Mencegah diri kita dan orang lain dari penularan Covid-19 ini,” kata Dyah.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU