BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh bekerjasama dengan American Friends Service Committee (AFSC) menggelar pelatihan fotografi selama dua hari, Ahad-Senin (21-22/8) di Banda Aceh. Pelatihan yang dikhususkan untuk pekerja lembaga swadaya masyarakat (LSM) mitra ACSF itu bertemakan “Memotret Keberagaman”.
Pelatihan foto ini dibahani oleh Hotli Simanjuntak. Hasbi Azhar, dan Chaideer Mahyuddin, pewarta foto anggota AJI Banda Aceh. Selama dua hari, 20 pekerja LSM ini ditatar dengan pelbagai materi, seperti Teknik Dasar Fotografi.
Ketua AJI Banda Aceh Mukhtaruddin Yakob mengatakan, pelatihan ini untuk mengasah keterampilan memotret para pekerja LSM mitra AFSC. “Pelatihan ini bisa berguna bagi kawan-kawan nanti dalam membuat laporan,” kata Mukhtaruddin.
AJI dan AFSC sengaja memilih tema “Memotret Keberagaman” karena masyarakat Aceh sangat beragam. Selain didiami suku Aceh, daerah ini juga didiami suku Gayo, Alas, Aneuk Jamee, selain Jawa dan China. Meski mayoritas beragama Islam, penduduk Aceh juga ada yang memeluk Hindu, Kristen, Budha, dan Konghuchu.
“Melalui foto-foto yang kita ambil, kita ingin menunjukkan bahwa kita hidup dalam keberagaman yang penuh toleran,” ujar Mukhtar.
Usai dibahani di Kampus Muharram Journalism College, para peserta pelatihan diharuskan untuk berburu (hunting) foto bertemakan keberagaman dan toleransi. Lokasi yang menjadi sasaran hunting yaitu Peunayong (perkampungan etnis China).
Foto-foto hasil jepretan para peserta akan dipamerkan pada Rabu (24/8). “Melalui foto, kita ingin mengampanyekan keberagaman dan dunia yang penuh toleransi,” sebut Mukhta