Wednesday, May 8, 2024
spot_img

196 Pengungsi Rohingya Kabur dari Penampungan

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sebanyak 196 pengungsi etnis Rohingya kabur dari penampungan mereka di Kecamatan Idi Rayeuek, Aceh Timur, dan Pangkalan TNI Angkatan Laut Sabang. Umumnya, mereka kabur karena jenuh berada di pengungsian.

Informasi yang diperoleh dari Wakil Bupati Aceh Timur Nasruddin Abubakar, sebanyak 184 etnis Rohingya yang ditampung di kantor Kecamatan Idi Rayeuk melarikan diri ke Medan, sebelum akhirnya bertolak ke Malaysia. Mereka lari setelah mendapat pertolongan dari warga lokal yang menjadi calo.

Menurut Nasruddin, para pengungsi biasanya kabur pada pukul 3 atau 4 pagi, saat polisi yang bertugas di sana terlelap.

“Sekarang tinggal 14 orang lagi, dari sebelumnya 198 pengungsi yang kita tampung,” kata Nasruddin Abubakar. “Terakhir, dua orang kabur pada pagi hari raya Idul Fitri lalu.”

Nasruddin menyebutkan, polisi sempat mencari keberadaan para pengungsi ini. Namun tidak satu pun yang berhasil dipulangkan lagi ke penampungan.

“Tujuan mereka ke Malaysia untuk mencari kerja. Bahkan, saya dengar informasi (para pengungsi yang kabur ini) ada yang sudah mendapat kerja di Malaysia,” ujar Nasruddin.

Sementara itu, 12 pengungsi etnis Rohingya yang ditampung di Pangkalan TNI Angkatan Laut Sabang juga melarikan diri pada malam lebaran.

Komandan Pangkalan TNI AL Kolonel Yanuar menyebutkan, kaburnya 12 pengungsi ini baru diketahui saat absensi usai salat Subuh, Ahad (20/9).

“Mereka kabur dengan perahu nelayan yang ditambat dekat pangkalan. Kondisi perahunya kecil dan rusak,” kata Yanuar saat dihubungi melalui telepon.

Yanuar menduga, para pengungsi melarikan diri karena mengalami depresi. “Apalagi proses (pemulangan mereka) membutuhkan waktu lama. Saat ini kita sudah mencari mereka tapi belum ketemu. Kita juga sudah menginformasikan kasus ini ke aparat kita yang ada di Aceh perairan,” kata Yanuar.

Pangkalan TNI AL menampung 193 etnis Rohingya yang terdampar di Sabang pada 7 Januari lalu. Pada 3 Februari, sebanyak 198 pengungsi Rohingya lainnya terdampar di Idi Rayeuk. Etnis Rohingya mengakui bahwa mereka terdampar di perairan Aceh setelah sebelumnya dilarung tentara Thailand di laut lepas. Saat dalam perjalanan dari Bangladesh menuju ke Malaysia melalui Thailand untuk mencari pekerjaan, mereka ditangkap militer Thailand dan mengalami penyiksaan.

Pihak Imigrasi dan Departemen Luar Negeri telah mendata 391 etnis Rohingya yang terdampar di Aceh. Sebelumnya, acehkita.com melansir, Departemen Luar Negeri akan memulangkan 114 dari 391 etnis Rohingya yang terdampar di perairan Aceh ke negara asalnya. Namun, belum diketahui pasti jadwal deportasi tersebut. Sebagian di antara 391 etnis Rohingya di Aceh itu, telah ditetapkan sebagai pengungsi oleh UNHCR.

Direktur Asia Selatan dan Tengah Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Departemen Luar Negeri Mochamad Asruchin mengatakan, 114 etnis muslim Rohingya tersebut akan dipulangkan ke Bangladesh. Pasalnya, setelah diverifikasi oleh tim Deplu, mereka terbukti sebagai warga negara Bangladesh.

“Mereka secara sukarela bersedia untuk kembali ke Bangladesh. Mereka akan dikembalikan dalam waktu dekat,” kata Asruchin kepada wartawan di Banda Aceh, Senin (25/5) lalu.

Asruchin menambahkan, etnis Rohingya yang diduga berkewarganegaraan Myanmar sama sekali tidak mau dideportasi ke negaranya. Namun dia mengaku tidak tahu jumlah pasti berapa etnis Rohingya yang sudah ditetapkan sebagai refugee oleh UNHCR ini.

“Kalau saya tidak salah, UNHCR sudah masuk dan dinyatakan sebagai refugees. Itu biasanya akan dicarikan negara ketiga untuk mau menampung mereka,” kata Asruchin. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU