BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Ramli Rasyid menyebutkan, 12 ribu guru di Aceh masih berstatus tenaga honorer. Mereka selama ini menjadi andalan tenaga pengajar di sejumlah daerah di Aceh.
“Yang masuk di bawah tahun 2005 yang belum diangkat mencapai mencapai 2.000 orang,” ujarnya di Banda Aceh, Jumat (11/1/2013).
Masih banyak guru yang berstatus tenaga honorer ini akan berpengaruh pada kualitas pendidikan di provinsi ini. Belum lagi, sejumlah sekolah mengalami kekurangan guru.
Hal ini seperti dirasakan oleh sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan. Untuk guru SMK, masih mengalami kekurangan 45 persen. Sedangkan sekokah umum hingga 22 persen.
“Ini berbanding terbalik. Di satu sisi kita kelebihan guru, di satu sisi lainnya kita kekurangan guru,” jelasnya.
Untuk guru yang lebih, pihaknya berencana untuk mengalihkan fungsi seperti guru sejarah dijadikan menjadi guru nimbangan konseling maupun ke lainnya.
“Kita ingin guru yang lebih itu dialihfungsikan. Karena kalau untuk diangkat sudah tidak ada kesempatan,” pungkasnya.[]