Friday, April 19, 2024
spot_img

114 Warga Rohingya di Bireuen Akan Dipindahkan ke BLK Lhokseumawe

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Sejumlah 114 warga etnis Rohingya yang terdiri dari 58 laki-laki, 21 perempuan, dan 35 anak-anak terdampar di Bireuen, Aceh, Minggu (6/3/2022). Rencananya mereka akan dipindahkan ke tempat penampungan sementara di Balai Latihan Kerja (BLK) Lhokseumawe.

Sementara ini, para imigran pencari suaka tersebut diamankan pihak Polsek Jangka, TNI AL Peudada, Koramil 07 Jangka, dan perangkat desa ke Meunasah Desa Alue Buya Pasi untuk didata, menunggu penanganan lebih lanjut dari pihak terkait.

Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wirapraja mengatakan, besar kemungkinan masih ada imigran Rohingya yang terdampar di perairan Aceh yang belum diketahui keberadaannya.

Hardy menyarankan Pemkab Bireuen segera berkoordinasi dengan Dirjen Imigrasi untuk langkah-langkah penanganan lebih lanjut.

“Kiranya Pemkab Bireuen meminta petunjuk dari Dirjen Imigrasi. Kemudian untuk langkah awal mendirikan tenda penampungan, MCK, dan menyalurkan logistik serta sembako, mengingat para imigran tersebut kekurangan makanan saat di dalam kapal,” ujar Mike, Senin (7/3).

Ia menyampaikan, berdasarkan hasil koordinasi Bupati Bireuen Muzakkar A Gani dengan Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya, para imigran Rohingnya itu akan dikarantina di penampungan shelter BLK Lhokseumawe. Namun, Suaidi mengisyaratkan seluruh imigran Rohingya tersebut harus sudah vaksin dan rapid test antigen.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto membenarkan bahwa Pemkot Lhokseumawe bersedia menampung imigran Rohingya dan akan dikarantina di BLK dengan syarat sudah vaksin dan rapid test antigen.

114 Pengungsi Rohingya Mendarat di Bireuen

Saat ini, kata Eko, seluruh imigran Rohingya masih menjalani rapid test antigen dan melakukan vaksinasi di penampungan sementara di Meunasah Alue Buya Pasi, Kecamatan Jangka, Bireuen.

“Mereka masih vaksin dan tes rapid antigen. Kalau sudah selesai, berita acaranya beserta para imigran Rohingnya akan digeser ke BLK Lhokseumawe,” ujar Eko.

Sempat Berlayar 25 Hari Sebelum Terdampar di Bireuen

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengatakan, para pencari suaka asal Myanmar atau imigran Rohingya itu melakukan perjalanan laut selama 25 hari sebelum terdampar di Bireuen, Aceh.

“Para imigran Rohingya berangkat dari Myanmar dan berada di laut selama 25 hari tanpa makanan yang cukup,” ujarnya.

Setelah terdampar di Bireuen, kata Winardy, 114 warga etnis Rohingya itu diperiksa, sebelum dibawa ke penampungan sementara di Meunasah Alue Buya Pasi, Kecamatan Jangka, Bireuen.

“Dari pemeriksaan tersebut, didapati 74 orang merupakan pemegang kartu UNHCR. Selain itu, didapati juga 30 orang sudah memiliki kartu vaksin,” sebutnya.

“Di antara mereka ada yang sudah vaksin. Sebagian juga memegang kartu United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Artinya ada di antara mereka yang sudah pernah mendapat perlindungan serta bantuan berupa pemenuhan kebutuhan dasar bagi pencari suaka dan pengungsi yang diberikan organisasi internasional,” demikian Winardy. []

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU