BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Banda Aceh memproduksi 150 ton sampah tiap hari dan sekitar 50 ton di antaranya saban hari diangkut ke Medan, Sumatera Utara, kata pejabat Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banda Aceh, Jumat (16/7).
T. Iwan Kesuma, Kepala DKP Banda Aceh menyebutkan rata-rata sehari 650 meter kubik sampah atau setara 150 ton diproduksi warga Ibukota Provinsi Aceh ini.
Dari jumlah itu, hanya sekitar 450 meter kubik yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kampung Jawa, selebihnya dimanfaatkan kembali oleh warga, termasuk 50 ton di antaranya dijual ke Medan.
“Sampah dibawa ke Medan itu seperti kardus, kaleng bekas,” urai Iwan.
Sampah diproduksi warga Banda Aceh selama ini kebanyakan jenis organis, sekitar 70 persen, selebihnya anorganik.
Sampah organik, kata Iwan, sangat besar manfaat kalau didaur ulang. “Dijadikan kompos, manfaatnya tidak hanya bias menyuburkan tanaman tapi juga bisa kita jual,” tuturnya.
Dia mengajak warga memanfaatkan sampah organik untuk kompos. Bahkan, pihaknya mengaku siap membelinya untuk digunakan pada tanaman di taman-taman kota.
Iwan juga mengimbau agar warga tak buang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan kantong plastik yang diakui sulit membusuk. []