BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Wartawan asal Amerika Serikat, Allan Nairn, mengeluarkan laporan yang menyebutkan oknum anggota TNI berada di balik pembunuhan dan penembakan terhada kadera Partai Aceh. Tudingan Allan ini dibantah TNI.
Dalam laporan yang diberi judul “Breaking News: Indonesian Army, Kopassus, Implicated in New Assassinations. Forces Chosen By Obama for Renewed US Aid Ran ’09 Activist Murders”, menyebutkan sejumlah nama anggota TNI yang diduga terlibat dalam penembakan Dedi Novandi alias Abu Karim, aktivis Partai Aceh di Bireuen.
Laporan yang dipublikasi di blog pribadinya itu juga menyebutkan, oknum anggota TNI juga terlibat dalam pembunuhan yang menimpa Tumijan, kader Partai Aceh di Nagan Raya. Bahkan, untuk kasus Tumijan ini, Allan terang-terangan menyebutkan sejumlah nama yang diduga menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
“Pejabat senior Indonesia yang pertama kali bicara tentang program pembunuhan ini mengatakan bahwa Tumijan diambil dan dihabisi oleh sekelompok prajurit muda Kopassus dan beberapa serdadu lain yang, sebagaimana dalam kasus Abu Karim, juga menggunakan orang-orang sipil dari milisi yang pernah diciptakan oleh TNI,” tulis Allan.
Tudingan tak menyedapkan ini mendapat bantahan dari institusi TNI. Mantan Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen Sunarko yang disebut-sebut dalam laporan Allan Nairn juga membantah tudingan tersebut.
“Kami berharap publik tidak percaya pada rumor yang dibuat oleh orang yang ingin memecahbelah negara kita, dengan menjelek-jelekkan TNI,” kata Juru Bicara TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen.
Pengamat militer dan pertahanan dari LIPI Jaleswari Pramodhawardani menyebutkan, laporan Allan Nairn tersebut sangat lemah, tanpa didasari bukti-bukti.
“Ada kelemahan dalam laporan itu, karena hanya berdasarkan wawancara, tidak ada bukti-bukti,” kata Jaleswari kepada The Jakarta Post. []