BANDA ACEH Tim Aceh (Paraguay) gagal memetik kemenangan atas lawannya PPLP Salatiga Jawa Tengah dalam pertandingan perdana Turnamen Sepakbola Segitiga Muda Pemerintah Aceh yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Minggu (20/11). Laga ini berakhir tanpa gol alias 0-0. Saking kecewanya, penonton melempar botol air mineral dan minunan kaleng ke arah pemain Aceh.
Sepanjang jalannya pertandingan, kedua tim saling berjibaku. Mereka terlihat terus berusaha untuk bisa menghasilkan gol. Namun hingga laga usai, usaha mereka belum mampu merubah skor kacamata.
Begitu kick off dimulai, semangat pemain dari kedua tim sangat tinggi. Mereka pun mendapat dukungan dari penonton yang memenuhi stadion.
Usai turun minum, kedua tim mulai tampil lebih ngotot lagi. Mereka seakan tidak ingin mengecewakan penonton yang cukup antusias datang untuk menyaksikan aksi-aksi mereka di lapangan.
Aksi-aksi keras pun kerap terjadi sepanjang babak kedua. Akibatnya sejumlah pemain menderita kesakitan dan bahkan sebagiannya harus ditandu ke luar lapangan. Sehingga kekecewaan penonton mulai terlihat.
Kekecewaan penonton semakin memuncak jelang akhir pertandingan. Ini dilampiskan dengan melemparkan botol minuman ke bangku yang ditempati oleh Tim Aceh. Mereka kecewa atas permainan yang dipertontonkan pemain jebolan latihan di Paraguay selama tiga tahun itu.
“Bukan cetak gol atau tidak, tapi kita harapkan permainannya indah,” sebut penonton di antara kerumunan di pintu keluar usai laga. Sementara ada juga penonton yang menyatakan, “kalau begitu mending latihan di Jantho.”
Kekesalan penonton atas tidak terciptanya gol juga dilampiskan dengan mengubah skor 0-0 yang tertera di papan skor. Terpantau awalnya skor diubah menjadi 8-0 buat kemenangan Tim Aceh. Tapi tidak berselang lama kemudian skor diubah menjadi sebaliknya 0-8 oleh penonton.
Atas kekecewaan penonton itu, Lukman, salah seorang penonton ketika ditanya pendapatnya menyebutkan, penonton kecewa karena permainan yang ditunjukkan pemain jebolan Paraguay tidak bagus seperti yang diharapkan.
“Mereka lebih mengandalkan individu, tidak saling bermain total secara tim,” ujar dia. “Selebihnya mereka juga kurang gerak.”
Sebenarnya di balik kekecewaan penonton tersebut, antusiasme masyarakat untuk menyaksikan pemain Aceh yang telah menimba latihan sepakbola di Paraguay selama tiga tahun itu justru tergolong cukup tinggi. Buktinya, stadion nyaris dipenuhi penonton. Bahkan tribun A dan B terlihat benar-benar sesak dengan penonton. []