Friday, March 29, 2024
spot_img

Tes Urine untuk Pamong Praja

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Di halaman gedung, ratusan pria saling bercengkrama. Saat nama dipanggil dari pengeras suara, seorang di antaranya bergegas ke arah meja petugas.

Di sana, mereka mengisi nama dan mengambil botol plastik kecil. Setelahnya, dia bergegas ke bilik yang ditutupi plastik hitam: kamar kecil sulapan.

Beberapa menit di sana, dia berjalan ke lorong kecil di antara dua gedung, sekitar 15 meter dari kamar kecil sulapan. Wajahnya tampak lega. Dia tersenyum, mengarah ke temannya. Botol tadi sudah terisi cairan kuning, berbuih kecil.

Di depan lorong, dia mengantri di belakang tiga orang lainnya. Semuanya memegang botol. Dia tak sungkan mengangkat botol, lalu pandangannya menerawang ke dalamnya. “Padahal kemarin baru makan Kuah Beulangong,” kata dia kepada teman di depannya.

Senin, 30 April 2018, sebanyak 920 personil Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) Provinsi Aceh datang ke kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh di Lueng Bata, Banda Aceh. Pimpinan mereka ingin mengecek penggunaan narkoba di kalangan personil yang sering menggusur pedagang kaki lima itu.

Mereka dengan percaya diri sangat antusias mengikuti uji urine. Kebanyakan mengenakan seragam coklat Satpol PP dan hijau tua khas personil satuan yang kerap disebut polisi syariah. Namun, ada yang tidak mengenakan seragam: memakai kemeja dan kaus.

Kepala Satpol PP-WH Aceh, Dedy Yuswandi mengatakan ujin urine dilakukan untuk mengevaluasi personil yang selama ini menegakkan peraturan negara. Menurut dia, sangat tidak baik jika seorang penegak peraturan, sedangkan dia sendiri masih melakukan pelanggaran terhadap aturan itu.

“Kita ‘kan penegak peraturan negara, bagaimana kita menegakkan itu sedangkan kita sendiri belum bersih, termasuk menggunakan narkoba,” kata Dedy kepada wartawan di halaman gedung BNN Provinsi Aceh, Senin siang.

Setiap personil yang terlibat narkoba, kata Dedy, akan dipecat secara tidak hormat. Dia tidak ingin tahun ini mengulang kejadian memalukan pada tahun lalu.

“Tahun lalu empat orang anggota kita menggunakan narkoba. Semoga tahun ini tidak ada,” tutur dia.

Kepala BNN Provinsi Aceh, Brigadir Jenderal Polisi Faisal Abdul Nasser mengatakan hasil tes urine akan diumumkan dalam waktu dekat dan tidak terlalu lama. Menurut dia, uji urine bagi setiap aparatur negara memang wajib melakukan tes urine.

“Yang sudah menjadi aparatur negara atau calon, mencari kerja, dan pelajar. Mereka wajib melakukan tes urine dulu,” kata Faisal.

Uji urine untuk Pramong Praja tahun ini adalah kedua kalinya dilakukan. Pada tahun lalu, mereka menggelarnya di kantor Satpol PP-WH. Faisal berharap langkah positif yang dilakukan oleh kesatuan pimpinan Dedy itu menjadi contoh untuk dinas lain di Provinsi Aceh.

Faisal menambahkan pada tes kali ini, BNN menggunakan alat pengujian enam parameter atas permintaan Dedy. “Alat ini tingkat akurasinya lebih efektif,” kata Faisal. Dedy yang berdiri di sampingnya mengangguk kepala.

Faisal menyebut dengan alat enam parameter itu, akan banyak yang didapat. Namun dia akan memberikan keringanan kepada mereka yang minum obat jika keluar hasil ujinya positif. “Namun harus dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter.” []

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU