BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Lima dari enam pria diduga terlibat teroris yang ditangkap di Medan, Sumatera Utara kemarin, dibawa ke Polda Aceh, Senin (12/4).
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Farid Ahmad mengatakan, kelima tersangka itu dibawa ke Aceh untuk proses pengembangan, karena diduga masih ada beberapa rekan mereka tersisa di Aceh. “Ya ini untuk pemeriksaan lanjutan,” katanya saat dihubungi wartawan.
Rekan mereka di Aceh diduga terkait kelompok bersenjata yang pernah mengadakan pelatihan militer di Pegunungan Jalin, Jantho dan terlibat kontak tembak dengan polisi di Lamkabeu, Aceh Besar.
Farid menolak berkomentar terlalu jauh dengan alasan masih dalam pengembangan. Identitas tersangka yang diboyong ke Aceh itu juga tak diketahuinya. “Belum tahu itu.”
Mereka diboyong dari Medan ke Aceh dengan pesawat khusus SusiAir. Mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, sekitar pukul 11.40 WIB.
Selanjutnya dari Bandara, dibawa ke Mapolda Aceh dengan mobil tahanan polisi, dikawal empat mobil patroli dan petugas bersenjata lengkap. Tiba di sana sekitar pukul 12.05 WIB.
Mereka langsung dimasukkan ke Mapolda dan wartawan tak diizinkan mendekat. Kelima pria diduga teroris itu wajahnya ditutupi sebu.
Menurut informasi, keenam teroris itu tak satupun warga Aceh. Berikut identitas mereka yakni Komarudin alias Abu Musa (35) asal Bandar Lampung. Ia mengalami luka bekas tembak di tangannya. Selanjutnya, Yusuf Arifin (25), Bandar Lampung, Ibrahim alias Deni (31) asal Sidoarjo, Jawa Timur, Bayu alias Budi (26) asal Solo, Jawa Tengah, Pandu alias Abu Asama (26) asal Solo, Jawa Tengah dan Lufti alias Jafar alias Abu Musa (30) asal Magetan, Jawa Tengah yang diduga ikut terlibat dalam bom Kuningan, Jakarta dan sempat mendapat latihan militer di Moro, Filipina bersama almarhum Dulmatin.
Satu dari lima di antara mereka yang dibawa ke Aceh, menurut informasi dari sebuah sumber kini masih dirawat di sebuah Rumah Sakit di Medan.[]