BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Cut Anggi Marisa, 30 tahun, wanita yang ditahan akibat kasus sabu-sabu berhasil kabur dari rumah tahanan Lhoknga, Aceh Besar, Minggu (2/9) siang. Ia sudah delapan bulan mendekam di Rutan Lhoknga setelah divonis dua tahun penjara.
Cut Anggi kabur setelah mendapatkan izin dari komandan jaga regunya, Muhammad Yusuf, untuk menjenguk orang tuanya yang lagi sakit dan akan kembali pada sorenya. Namun tanpa sepengetahuan sang komandan, wanita melarikan diri.
Baru pada apel sore, petugas baru mengetahui Cut Anggi kabur. Saat apel, ia tak kembali lagi ke rumah tahanan. Cut Anggi terbilang “mulus” dalam melancarkan aksinya. Komandan Jaga, Yusuf, mengizinkan perempuan yang pernah divonis kasus serupa, tanpa jaminan dan tanpa pengawalan.
“Seharusnya setiap pemberian izin itu harus diketahui pimpinan. Tidak semudah itu,” kata Kepala Cabang Rutan Lhoknga Eko Yulianto kepada wartawan, Selasa (4/9).
Selain izin dari pimpinan rumah tahanan, kata Eko, seorang tahanan harus mendapat jaminan dari keluarga, kepala desa, dan memberikan jaminan beruga barang berharga, jika ingin keluar rumah tahanan.
“Izin juga baru bisa diberikan dengan alasan-alasan tertentu,” sebutnya.
Hingga kini, petugas Rumah Tahanan Lhoknga terus mencari keberadaan Cut Anggi, termasuk ke rumah orang tuanya di Peukan Bada dan rumah kosnya di Neusu. Jika tak ditemukan, kata Eko, pihak Rutan akan meminta keterangan petugas piket saat Anggi keluar.
Jika terbukti melanggar prosedur pemberiaan izin, Eko mengancam anak buahnya dengan sanksi penurunan pangkat atau pemotongan gaji.
Rumah Tahanan yang berada di Jalan Banda Aceh-Meulaboh Lhoknga itu dihuni 100 tahanan pria dan 60 tahanan perempuan, yang didominasi kasus narkotika jenis ganja dan sabu. []