BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka yang saat ini bernaung di bawah kendali Komite Peralihan Aceh dipastikan akan terbelah pada pemilihan kepala daerah April nanti. Perpecahan suara itu diakibatkan ada tiga pentolan GAM yang maju dalam pemilihan gubernur.
Partai Aceh yang dibentuk pentolan GAM mengusung Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf. Sementara bekas juru propaganda GAM Irwandi Yusuf sama sekali tak meraih dukungan dari partai ini. Irwandi akan berpasangan dengan Muhyan Yunan.
Zaini merupakan petinggi GAM yang mengasingkan diri ke Swedia. Sedangkan Muzakir merupakan mantan orang nomor satu di sayap militer GAM.
Perpecahan di tubuh KPA terlihat dari adanya 14 wilayah yang menolak pencalonan Zaini dan Muzakir sebagai kepala daerah di Aceh. Mereka sebenarnya menginginkan Irwandi diusung Partai Aceh. Belakangan, mayoritas yang tidak menyetujui Zaini-Muzakir maju dalam pencalonan, dipecat dari posisi petinggi KPA di wilayah masing-masing.
Juru Bicara KPA Pusat Mukhlis Abee mengakui adanya sedikit perpecahan mantan kombatan menjelang pilkada gubernur Aceh 2012. “Iya, hanya sebagian kecil. Tapi kami masih terus melakukan pembenahan soal itu,” kata Mukhlis Abee, Rabu (8/2).
Namun, mantan Juru Bicara KPA Pusat Irwansyah alias Mukhsalmina menolak disebut adanya perpecahan di tubuh mantan kombatan. Yang ada hanya terbelahnya dukungan. Menurut Irwansyah, terbelahnya dukungan tak lebih hanya sebagai proses pembelajaran demokrasi di kalangan mantan kombatan.
“Itu hal wajar dalam demokrasi,” kata Irwansyah. Ia juga dipecat dari posisi juru bicara KPA sebelum digantikan Mukhlis Abee.
Menurutnya, terbelahnya dukungan pada pilkada 2012 ini berpunca pada rapat petinggi GAM dan KPA yang diikuti panglima dari 16 wilayah di Aceh. Saat itu, petinggi GAM mengusung Zaini dan Muzakir sebagai calon dari Partai Aceh. Namun, rencana itu ditentang 14 panglima wilayah.
“Hanya panglima dua wilayah saja yang setuju dengan pimpinan, yaitu Pidie dan Pase (Aceh Utara),” kata dia. “Panglima 14 wilayah itulah yang mengusung Irwandi.” []