BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Museum HAM Aceh bekerjasama dengan Muharram Journalism College menggelar diskusi dan kuliah umum yang diisi Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Abdul Haris Semendawai, Jumat (11/10/2013) sore. Kuliah umum juga diiringi dengan pemutaran dokumenter tentang Aceh, Bade Tan Reuda.
Kuliah umum dan pemutaran film ini merupakan rangkaian kegiatan Museum HAM Aceh bertajuk “Sejarah, Budaya, dan Kekerasan”. Rizki Alfi Syahril dari Museum HAM Aceh menyebutkan, diskusi dan pemutaran film ini bertujuan untuk mengetahui apa saja hak korban pelanggaran HAM dan kejahatan.
Di kampus MJC Batoh, diskusi dan pemutaran film akan digelar pada pukul 16.30 WIB. “Pada pagi harinya di Fakultas Hukum Unsyiah,” ujar Rizki dalam rilis yang diterima acehkita.com, Jumat. “Terbuka bagi umum, jadi tak hanya mahasiswa MJC saja.”
Dokumenter “Bade Tan Reuda” bercerita tentang kisah pilu rakyat Aceh kala pemberlakukan operasi militer, 15 tahun lalu. Film ini memotret keluarga Sadiah, yang menjanda setelah suaminya terbunuh dalam operasi militer yang dilancarkan TNI. Tak hanya suami, Sadiah juga kehilangan rumahnya.
Ditinggal-mati sang suami, Sadiah menjadi orangtua tunggal bagi tiga anaknya. Ia menjadi buruh kasar, menyadap getah kayu di hutan.
Penasaran dengan film Bade Tan Reuda, hadiri saja pemutaran filmnya di MJC sore ini. []