BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Banda Aceh dan SMPN 2 Peukan Bada, Aceh Besar, mengikuti pendidikan kesiapsiagaan (mitigasi) bencana melalui program “The 2nd Disaster Risk Reduction Campaign for School Community”, selama Sabtu-Senin (29-31/12/2012).
Mereka mengikuti pendidikan di Balai Diklat LPMP Neuheun Aceh Besar. Pendidikan ini sebagai wujud memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana di kalangan pelajar.
Direktur Tsunami Disaster and Mitigation Research Center Universitas Syiah Kuala M. Dirhamsyah, mengatakan, mitigasi bencana harus diajarkan sejak dini kepada para pelajar, agar mereka sigap dalam menghadapi bencana.
Agar kampanye ini tidak membosankan, kata Dirhamsyah, pihaknya merancang pendidikan ini di alam terbuka. Dengan begini, pelajar bisa belajar sambil bermain.
Selama pendidikan mitigasi bencana ini para pelajar diajak berkunjung ke Benteng Indrapatra, Bukit Soeharto, pemandian Ie Suum Krueng Raya, perumahan Tiongkok. “Siswa juga mencoba menggali situs sejarah, nilai sosial budaya, mitos yang berkembang di masyarakat,” kata Dirhamsyah.
Muhammad Ahlul (15 ), siswa Kelas 2 SMPN 2 Peukan Bada, menambahkan, banyak yang didapat dari acara ini. Ilmu pengetahuan sosial, alam, dan potensi termasuk proses terjadinya gunung api. “Kami bisa mengenal situs sejarah yang di sekitar sini,” ujarnya.
“Seru belajar di alam, sambil bermain. Kami bisa melihat situs sejarah Aceh yang hancur dan rusak,” kata Rayyan Amalia, 13 tahun, siswa SMPN 5 Banda Aceh. []