BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Simposium Nasional Akuntansi XIV akan diadakan di Aceh selama tiga hari. Kegiatan yang akan dihadiri oleh seribu akuntan dari seluruh Indonesia itu dipusatkan di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 20-23 Juli 2011.
“Simposium Nasional Akuntansi XIV ini diadakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Aceh,” ujar Ketua Panitia Simposium Nasional Akuntansi XIV, Dr Islahuddin dalam siaran pers yang dikirim ke redaksi acehkita.com, Rabu (13/7).
Dia menambahkan, kegiatan tersebut akan diisi dengan presentasi hasil penelitian terbaik di bidang ilmu akuntansi. Di antaranya; bidang akuntansi sektor privat, akuntansi sektor publik dan program vokasi/penelitian terapan.
“Seluruh penelitian yang dipresentasikan itu sudah diseleksi oleh tim reviewer yang diketuai Setiono Miharjo, Ph.D,” kata dia.
Selain hasil penelitian terbaik tersebut, sebut Islahuddin, juga ada 85 artikel penelitian yang akan dipresentasikan di simposium.
“Dari 400-an artikel yang masuk ke panitia, hanya 85 artikel penelitian yang lolos untuk dipresentasikan di simposium ini,” sebut dia.
Simposium itu juga akan membahas Peraturan Menteri Keuangan tentang Pelaksanaan Undang-Undang Akuntan Publik oleh Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia bersama Pusat Jasa Pembinaan Akuntan Publik Departemen Keuangan Republik Indonesia, Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI), Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntansi Sektor Publik (IAI-KASP).
Sekretaris Panitia, Jhon Andra Asmara menambahkan, pada hari pertama simposium ikut dilaksanakan Forum Ketua Jurusan Akuntansi Indonesia untuk membahas kurikulum akuntansi di perguruan tinggi terkait dengan konvergensi dan penerapan standar akuntansi internasional yaitu IFRS (International Financial Reporting Standards).
“Juga ada seminar dengan menghadirkan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dr. Ir. H. Mustafa Abubakar M.S., CEO Pertamina, CEO PT Telkom, Prof. Eko Garis Sukoharsono, M. Com-Hons, Ph.D serta sejumlah pakar akuntansi dan keuangan Indonesia lainnya,” ujar dia. Selama simposium berlangsung, tambah Asrama, juga digelar pameran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Aceh. Produk-produk yang akan dipamerkan di antaranya kerajinan tangan, bordir, souvenir Aceh, makanan tradisional Aceh, pameran buku dari penerbit nasional, dan juga stand pendidikan dari Penyelenggara Program Pascasarjana Seluruh Indonesia.
“Selesai acara simposium akan dilanjutkan dengan field-trip ke Sabang pada 23 Juli,” kata Jhon Andra Asmara. []