BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Seratusan buruh dan guru bantu di Banda Aceh melancarkan aksi memperingati Hari Buruh se-Dunia atau mayday, 1 Mei. Mereka ‘menyerbu’ kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh.
Dalam aksi ini mereka mengusung sejumlah spanduk, di antaranya, tindak tegas pengusaha yang tidak membayar upah sesuai upah minimum provinsi.
Di gedung parlemen, Rahmat Djailani mengajak para buruh untuk terus menuntut haknya. “Ini tuntutan seumur hidup, sampai hak-hak buruh dipenuhi oleh pengusaha dan buruh dilindungi oleh pemerintah,” kata aktivis Partai Rakyat Aceh ini.
Muhammad Nazar dari Trade Union Crisis Center menyorot nasib buruh kontrak. “Mereka tidak punya hak yang sama dengan karyawan. Padahal kerja mereka sama dengan karyawan,” kata Nazar.
Para guru bantu meminta agar anggota parlemen Aceh memerhatikan nasib mereka yang gajinya belum dibayar selama empat bulan terakhir.
Sayang, hingga aksi berakhir pada pukul 10.30 WIB, tidak ada satupun anggota dewan yang menemui mereka. []