BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Seratusan warga Desa Baet, Ulee Kareng, melaksanakan salat Ied di Masjid Kemukiman Lam Ujong, Senin (21/9) pagi. Pelaksanaan ibadah salat Ied ini dilaksanakan sehari setelah pemerintah mengumumkan penetapan 1 syawal 1430 H.
Sejak pagi warga Desa Baet terlihat bergegas menuju masjid, seiring dengan gema takbir yang berkumandang. “Sebagian sudah ada juga yang shalat kemarin sesuai dengan pengumuman pemerintah,” ujar Ahmad, seorang warga.
Pengurus Masjid Kemukiman Lam Ujong, Tgk Nasruddin, mengatakan, sebagian warga di kemukiman ini lebih meyakini bahwa 1 Syawal baru terlihat pada minggu malam.
“Kami sudah melihat bulan dengan cara manual tanpa alat, dan kami baru melihat bulan pada minggu malam, jadi pada hari senin bar satu syawal bisa dirayakan,” jelas Nasruddin.
Kendati demikian, sebut Nasruddin, pihaknya tidak memaksakan keyakninan ini kepada masyarakat. “Masyarakat ada juga, bahkan lebih banyak yang ikut 1 syawal seperti pengumuman pemerintah, ini bukan satu hal yang menjadi masalah,” katanya.
Menurut Nasruddin, jamaah yang salat Ied, pada hari Senin ini bukanlah merupakan jamaah pengikut aliran tertentu. Pelaksanaan salat Ied dengan waktu yang berbeda ini, semata-mata dikarenakan bahwa sejumlah ulama baru melihat bulan atau hilal pada Minggu malam.
Selain Desa Baet, beberapa desa di kemukiman Lam Ujong ini juga melaksanakan shalat Ied pada waktu yang sama, yakni Desa Lam Gapang, dan Desa Rumpet. Selain itu, Beberapa dayah tradisonal di Kecamatan Ingin Jaya, juga merayakan 1 Syawal pada Senin (21/9).
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Alue Sungai Pinang, Aceh Barat Daya, dan dua desa di Kecamatan Tangan Tangan, Aceh Selatan, juga meyakini bahwa 1 Syawal jatuh pada Senin atau sehari setelah yang ditetapkan pemerintah. []