Friday, April 26, 2024
spot_img

SASTRA | Puisi-puisi Intan Mutia

INI SIANG LALU LALANG

siang berpacu dengan debu-debu di jalan
matahari memanggang ubun kota
burung-burung terbang mengikuti arah angin
ini siang lalu lalang
siang yang lenyapkan sepi yang datang yang kutunggu

desir asing terasa mengirim nuansa cerita cinta
sepanjang jalan pepohonan bergesekan dalam ketukan irama satu
kulihat wajah-wajah ciptaan tuhan menawan nan indah
ini siang lalu lalang
siang yang lenyapkan sepi yang datang yang kutunggu

matahari tidak lagi mengganas
menyisakan tubuh bermandi peluh
ini siang lalu lalang
siang yang lenyapkan sepi yang datang yang kutunggu

Banda Aceh, 2013


BUENG SIMEK

fajar sinsing
kampung hijau nan megah
sebentang indah
di balik riuh kota

angin lambaikan nuansa damai
bersama ciptaan-Nya yang menawan

rintik hujan melebur dengan peluh
tapi semangat kian tak teduh
kampung hijau nan basah

pepohonan menyapa di setiap derap langkah
bersama ciptaan-Nya
kampung hijau nan rindang
perjalanan yang menyisakan gelora

Cot Glie, Februari 2013

BALADA SEORANG KELU

Si gadis terduduk diam di sela perdu ilalang
Di dangau usang yang
Berjeruji, lebat, dan menggelapkan

Si gadis ratapi penat
Sebab bongkah derita diri tak pindah

Paras dilumur daki
sendiri melagu dalam tangis kelu
yang tak siapa tahu

Sunyi menyiksa berulang-ulang
ingin menghela untuk tetap merajut asa
mengetam mimpi pada yang belum terkira

Banda Aceh, Februari 2013

INTAN MUTIA, siswa kelas X Labshool Unsyiah dan tercatat sebagai murid kelas puisi Sekolah Menulis Remaja Komunitas Jeuneurob (SMR-Jeuneurob) angkatan pertama

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU