BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Pimpinan tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Tengku Hasan Muhammad di Tiro dijadwalkan akan tiba di Aceh, Sabtu depan (17 Oktober). Ini adalah kepulangan kedua Hasan Tiro ke Aceh sejak perdamaian antara pemerintah Indonesia dan GAM terwujud pada Agustus 2005 lalu.
Beberapa pimpinan GAM dari Aceh juga akan menjemput Hasan Tiro di Kuala Lumpur. “Hari ini, Muzakkir Manaf sudah berangkat ke Malaysia untuk menjemput wali,” kata Kamaruddin, yang di kalangan gerilyawan GAM dikenal dengan sapaan Abu Razak.
Selama di Malaysia, tambahnya, Hasan Tiro tidak ada agenda khusus. “Beliau cuma istirahat selama beberapa hari sebelum pulang ke Aceh. Selain itu, mungkin ada menerima masyarakat Aceh yang selama ini menetap di Malaysia seperti ketika beliau pulang tahun lalu,” katanya.
Abu Razak mengaku belum mendapatkan agenda apa saja yang akan dilakukan oleh tokoh yang di kalangan GAM dikenal sebagai wali nanggroe itu. “Apa agenda beliau dan kemana saja kunjungannya selama berada di Aceh kami belum terima,” katanya yang menambahkan bahwa pihaknya hanya diminta agar mempersiapkan kedatangan Hasan Tiro.
Dikatakan bahwa pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Pemerintah Aceh untuk menyambut kepulangan Hasan Tiro. “Kami akan segera mengirim surat resmi ke Polda Aceh untuk pengamanan dan juga Pemerintah Aceh seperti waktu kepulangan tahun lalu,” kata Abu Razak.
Dia juga menyatakan belum mengetahui berapa lama Hasan Tiro akan berada di Aceh. “Secara pribadi, harapan saya kalau bisa beliau bisa menetap untuk selamanya di Aceh karena faktor usia yang sudah lanjut. Apalagi sekarang kondisi Aceh sudah sangat kondusif seiring terwujudnya perdamaian,” katanya.
Hasan Tiro adalah deklarator Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976. Setelah tiga tahun bergerilya bersama pendukungnya di pedalaman Aceh, dia meninggalkan daerah ini pada 29 Maret 1979 sampai akhirnya menetap di Swedia.
Oktober tahun lalu, dia pulang untuk pertama kalinya ke Aceh setelah hampir 30 tahun berada di pengasingan. Kepulangannya itu disambut puluhan ribu orang yang memadati halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Selama berada di Aceh, dia “bernostagia” dengan keluarga dan sahabatnya serta berziarah ke beberapa makan tokoh Aceh. []