BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Wakil Gubernur Muhammad Nazar mengajak masyarakat Aceh untuk menjadikan Ramadan sebagai bulan untuk introspeksi diri atas apa yang telah dilakukan bulan-bulan sebelumnya. Bulan Ramadan juga harus dijadikan sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan sesama.
“Allah mewajibkan puasa bagi orang beriman. Dan orang beriman suka membangun persaudaraan,” kata Nazar di hadapan ribuan jemaah salat Isya dan tarawih malam kedua Ramadan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Senin (1/8).
Menurut Nazar, umat Islam merupakan saudara bagi yang lainnya. Makanya, jika ada orang Islam yang berkelahi, harus ada yang mendamaikannya.
“Jangan malah menambah agitasi dan provokasi. Bulan Ramadan merupakan bulan antiperang,” ujarnya.
Pada ceramah ini, Nazar juga menyitir kebiasaan orang Aceh yang dinilainya suka berperang. “Kita galak meupake sabe keudroe-droe teuh, meureupah tuleueng. Asoe dicok le gob. Kita saling bermusuhan sesama jika tidak ada musuh lain. Makanya perjuangan kita tidak pernah berhasil,” kata dia.
Suhu politik yang memanas menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang rencananya digelar November nanti juga ikut disinggung Nazar. Ia meminta semua pihak untuk mengedepankan perdamaian dan persaudaraan dalam menghadapi pemilihan nanti.
“Jangan saling bermusuhan walaupun menjelang pemilukada,” imbau Nazar. “Mau maju melalui jalur independen, partai, silakan. Yang penting siap menang dan kalah.”
Selain itu, Nazar juga mengajak umat Islam di Aceh lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjadikan puasa sebagai ajang untuk mengintrospeksi diri. “Kelemahan kita, agama hanya menjadi syiar dan simbolik. Bukan substansi yang kita bawa ke kehidupan kita,” ujarnya. []
S