BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Lebih dari 150 tukik (bayi penyu) yang telah menetas di pusat penangkaran kawasan pantai Babah Dua Lampuuk, Aceh Besar, Rabu sore, akan dilepas ke laut sehingga hewan yang dilindungi itu berkembang lebih banyak.
Acara pelepasan tukik dilaksanakan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan bekerjasama dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dan Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Besar.
Menurut informasi yang didapat acehkita.com, Selasa, di pusat penangkaran penyu Babah Dua sebelumnya telah dilakukan penetesan sebanyak 209 telur penyu lekang (olive ridley) dengan menggunakan tiga sangkar. Sejauh ini, 165 butir telah menetas dari dua sarang dan Rabu sore akan dilepas ke laut.
Dalam kerangka acuan acara seremonial pelepasan tukik yang dikirim kepada wartawan disebutkan bahwa pesisir Aceh Besar memiliki sumber daya alam yang banyak, termasuk penyu dan terumbu karang.
Sekitar 10 tahun lalu, banyak penyu yang bertelur di hampir seluruh pesisir Aceh Besar. Tetapi pascabencana gempa yang disusul tsunami pada akhir tahun 2004, hewan itu semakin langka dan sarangnya sudah sangat sedikit.
Warga yang sering bereraktifitas di kawasan Pasie Lange mengaku sering melihat penyu singgah untuk bertelur di daerah itu. Jumlahnya makin sedikit yaitu antara dua hingga tiga ekor saja, kondisi yang jauh berbeda dengan 10 tahun lalu, dimana terdapat sekitar 10 penyu naik ke pantai bertelur. Meski jumlahnya sedikit, perburuan terhadap telur penyu masih terjadi.
Karena penyu makin terancam membuat sejumlah LSM lingkungan bersama tim penyu sahabat laut dan jaringan Kuala Aceh berinisiatif menyelamatkan hewan yang dilindungi itu dengan membuat jaringan kerja pelestarian penyu.
Untuk menyukseskan program penyelamatan penyu, tim itu juga membangun dan memperkuat aturan adat, memantau dan mengawasi, membuat tempat penangkaran penyu, melakukan kampanye pada masyarakat dan mendorong lembaga terkait untuk pengaturan zonasi kawasan. []