BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Provinsi Aceh meminta pihak kepolisian untuk bisa menjamin keamanan dan kenyaman warga di provinsi bekas konflik ini.
Pernyataan ini dikeluarkan Badko HMI menyikapi serangkaian aksi penembakan yang terjadi dalam dua hari terakhir dan menewaskan lima orang serta meluka delapan lainnya.
“Polda Aceh harus bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat Aceh dan mengungkap semua kejadian yang telah meresahkan masyarakat,” kata Koordinator Badko HMI Aceh Nirwanuddin dalam pernyataan tertulis kepada acehkita.com, Senin (2/1).
Menurut Nirwanuddin, aksi kekerasan bersenjata yang terjadi belakangan ini telah menyebabkan masyarakat Aceh terteror. “Masyarakat Aceh perlu kenyamanan dalam setiap beraktivitas agar mereka bis amencari nafkah secara aman dan tidak terusik,” ujar Nirwan.
Badko meminta polisi mengungkap pelaku penembakan yang menewaskan tiga orang di Bireuen dan melukai tujuh lainnya. Begitu pula dengan penembakan di Ulee Kareng yang menyebabkan satu meninggal. Dua kejadian ini terjadi hampir bersamaan pada rentang waktu pukul 20.00-21.30 WIB, Sabtu (31/12/11). Keadaan diperparah dengan penembakan di Desa Seureuke, Langkahan Aceh Utara, pada Ahad (1/1/12). Satu meninggal, dan satu luka kritis.
Polisi Aceh, sebut Nirwan, juga harus bisa mengungkap kasus penggranatan di Banda aceh dan penembakan pekerja di perkebunan PT Satya Agung, Krueng Jawa, Geureudong Pase, Aceh Utara, 4 Desember lalu.
“Kita berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelakunya,” kata Nirwan. []