ACEH UTARA | ACEHKITA.COM — Sekitar 30-an kawanan po meurah atau gajah turun ke perkampungan penduduk di Dusun Batee Uleu, Desa Lubuk Tilam, Cot Girek, Aceh Utara, Ahad pagi. Rupanya, “kedatangan” po meurah yang sudah hampir sepekan berlangsung ini membuat warga resah dan berhenti beraktivitas di luar rumah.
Kawanan gajah itu “menguasai” bekas basecame milik PT Mandum Payah Tamita di seberang sungai Krueng Keureutoe Lhoksukon.
Warga telah melaporkan keberadaan gajah liar tersebut kepada aparat pemerintahan di tingkat kecamatan dan kabupaten. Namun, hingga kini belum ada tindakan apapun untuk menanggulangi keberadaan gajah tersebut.
”Kalau waktu kampanye (pemilu) kami laporkan ada masalah ,sangat cepat datangnya, tapi sekarang setelah duduk menjadi anggota dewan kami dilupakan,” sindir Teungku Sulaiman, seorang warga Lubuk Tilam.
Menurut Sulaiman, kehadiran gajah liar di perkampungan mereka mengganggu aktivitas dan perekonomian masyarakat. Warga tidak berani ke sawah dan kebun.
Aktivis LSM Selamatkan Isi Alam & Flora-Fauna SILFA meminta pemerintah peduli dengan gangguan gajah liar di permukiman penduduk ini. “Gangguan ini berdampak buruk bagi masyarakat,” kata Ricky Sabil. []