Monday, May 6, 2024
spot_img

Pidie Jaya Bangun Pabrik Es Balok 30 Ton Perhari

MEUREUDU | ACEHKITA.COM — Untuk memenuhi kebutuhan es para nelayan dan pedagang ikan segar di Kabupaten Pidie Jaya dan daerah sekitarnya, satu pabrik es yang mampu memproduksi hingga 30 ton es dalam sehari dibangun di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu.

Pembangunan konstruksi fisik pabrik senilai Rp.1,8 milyar lebih itu ditandai dengan acara peletakan batu pertama oleh Bupati Pidie Jaya, M. Gade Salam, dan Ketua Dewan Pengurus Aceh Development Fund (ADF), Prof Yusny Sabi, di Gampong Meunasah Balek, Kecamatan Meureudu, Kamis (26/1).

Gade Salam menyebutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya tidak menolerir gangguan terhadap program pembangunan yang dilaksanakan di daerahnya untuk kepentingan masyarakat.

“Kami Muspida plus akan menghadapi pengganggu-pengganggu itu. Jika ada gangguan, maka kami akan mengambil tindakan tegas karena kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi kemajuan masyarakat Pidie Jaya,” ujarnya.

Ditambahkan sejak rencana awal rencana pembangunan pabrik es itu tak ada potensi gangguan yang berarti karena masyarakat kabupaten itu mendukung setiap program pembangunan demi kemakmuran warga setempat. Gade juga mengharapkan agar pabrik es balok yang dibangun itu dapat dikelola secara baik dan profesional sehingga terjamin keberlanjutannya.

“Jangan seperti pabrik es yang dibangun dengan dana APBA hingga sekarang belum dirasakan manfaatnya masyarakat. Boleh jadi ada permainan antara kontraktor dengan (oknum) Pemerintah Aceh,” ujar Gade secara blak-blakan. “Sebenarnya tak ada proyek terbengkalai, jika tidak sengaja dibengkalaikan.”

Pembangunan pabrik es balok itu adalah kegiatan dalam Program Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan (Terapan). Program itu dilaksanakan ADF dan mitranya, Fakultas Teknik Unsyiah, An-Nisaa’ Centre dan Perkumpulan BIMA.

Terapan adalah suatu program berbasis masyarakat yang merupakan bagian Proyek Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Ekonomi (EDFF) Aceh. Dananya bersumber dari hibah Multi Donor Fund (MDF) di bawah koordinasi Bank Dunia dan Bappeda Aceh.

Manager Program Terapan, Faisal Hadi, menjelaskan pembangunan itu agak terlambat setengah tahun karena pihaknya harus menender ulang akibat tak ada satupun rekanan memenuhi syarat seperti yang ditetapkan Bank Dunia.

Menurut Faisal, pembangunan fisik dan instalasi peralatan mesin pabrik es ditargetkan selesai, akhir Mei. Untuk itu, pihaknya mengharapkan dukungan penuh dari Pemkab Pidie Jaya dan warga setempat.

“Secara paralel, kami juga akan terus melakukan penguatan masyarakat yaitu memberikan berbagai macam pelatihan untuk pengelola industri dan anggota koperasi yang akan menjadi calon penerima manfaat pabrik es ini,” katanya.

Ditambahkan bahwa pelaksana Program Terapan telah memfasilitasi proses pembentukan koperasi yang anggotanya terdiri dari nelayan, pedagang ikan, dan warga yang melakukan aktifitas di PPI Meureudu.

Ketua Koperasi Usaha Nelayan Bersama, Munir Rasyid menyebutkan bahwa kehadiran pabrik es balok sudah sangat lama diharapkan nelayan setempat. “Ini adalah sebuah rahmat bagi kami dan nelayan Pidie Jaya karena pabrik es yang dibangun melalui Program Terapan telah dapat mengatasi kekurangan es selama ini,” katanya.

Koperasi yang dibentuk pada 8 Desember lalu masih memerlukan perhatian dan dukungan semua pihak. “Kami telah bertekad menjadikan koperasi bisa meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir Pidie Jaya. Ini bukanlah koperasi musiman semata. Makanya kami minta dukungan sehingga ini berjalan sesuai harapan,” kata Munir.

Kepala Bappeda Aceh yang diwakili Deputi Monitoring dan Evaluasi Proyek EDFF, Salahuddin, menyatakan bahwa kegiatan kesinambungan rekonstruksi pasca-tsunami bertujuan untuk meningkatkan iklim investasi dan komoditas unggulan Aceh.

“Pemberdayaan melalui EDFF ialah pilar peningkatan ekonomi untuk jangka panjang di Aceh, karena di dalamnya terdapat penguatan pelaku usaha kecil dengan cara peningkatan sumber daya manusia dan penyediaan infrastruktur untuk digunakan masyarakat dalam peningkatan volume produksi,” katanya. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU