Friday, April 19, 2024
spot_img

Perkuat Daya Saing Lulusan, Manajemen Agribisnis USK Magang Bersama DUDIKA

Perkembangan Dunia Pendidikan Tinggi khususnya program vokasi menjadi perhatian serius pemerintah, dibuktikan dengan berbagai aktivitas Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam memperkuat muatan pembelajaran berbasis Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA).

“Salah satu capaian adalah tersedia kerja sama pembelajaran tersebut melalui dosen praktisi industri yang terlibat dalam kegiatan akademik,” jelas Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK), Kamis (10/6/2021).

Menurut Prof Samadi, saat ini Fakultas Pertanian USK terus berbenah dengan adanya dua program studi vokasi yaitu Diploma di Fakultas Pertanian, yakni; Prodi Manajemen Agribisnis dan Budidaya Peternakan. Berbagai program pemerintah diselaraskan dengan Rencana Strategis Universitas yang tujuannya adalah meningkatkan daya saing lulusan ke depan.

Saat ini Prodi Manajemen Agribisnis Fakultas Petanian USK, mulai menerapkan sistem merdeka belajar kampus merdeka, sejalan dengan program Penguatan Perguruan Tinggi Vokasi yang telah diterima tahun 2020 lalu. “Salah satu kegiatannya adalah Program Kuliah Kerja Praktek bersama DUDIKA, ini menjadi program KKP pertama yang dilakukan selama enam bulan lamanya di Fakultas Pertanian USK,” jelasnya.

KKP atau Kuliah Kerja Praktek salah satu sistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, yang mengamanatkan pemberian kebebasan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan praktik di perusahaan-perusahaan selama satu semester atau enam bulan lamanya. KKP dapat diakui sebagai kredit satu semester.

“Kegiatan KKP dari Manajemen Agribisnis memberikan kesempatan kepada mahasiswa mendapatkan ilmu di perusahaan perusahaan untuk waktu yang lebih lama, jadi sangat bagus bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKP di berbagai industri di Aceh. Sebenarnya lebih bagus kalau di laksanakan di perusahaan yang levelnya Nasional atau Internasional, namun mengingat kondisi Covid saat ini, barangkali agak sedikit kendala untuk mobility dari satu daerah ke daerah yang lain,” kata Prof Samadi.

Dekan Fakultas Pertanian USK juga menambahkan, program Vokasi diharapkan dapat memberikan pendidikan yang menerapkan mahasiswa siap kerja. Harapannya, mahasiswa vokasi yang sekarang sedang melakukan kegiatan KKP bersama DUDIKA dapat memanfaatkan kesempatan tersebut secara maksimal dan bisa mendapatkan ilmu seperti yang diharapkan setelah mahasiswa menyelesaikan pendidikan di Manajemen Agribisnis.

Hal ini tentunya memudahkan mahasiswa dalam berkompetensi mendapatkan lapangan kerja. “Tidak hanya untuk bekerja di pemerintahan atau perusahaan, tapi juga dapat menjadi pengusaha atau entrepreneur.”

Selanjutnya, vokasi mendapatkan dukungan besar dari pemerintah, seperti banyaknya tawaran hibah dan program-program lainnya. Saat ini, kebijakan dari USK dan Kemendikbudristek ingin meningkatkan vokasi yang dulunya D3 menjadi D4, termasuk mengusulkan kelengkapan proposal untuk dikirimkan ke Jakarta.

Mahasiswa saat KKP

Sementara itu, Koordinator Prodi, Akhmad Baihaqi, menyampaikan untuk menunjang keahlian lulusan Program Vokasi Manajemen Agribisnis, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk menyiapkan mahasiswa dalam kesiapan kerja baik di Aceh maupun luar Aceh.

KKP DUDIKA juga dibagi ke dalam beberapa Bidang Agribisnis, seperti pekebunan, holtikultura, perikanan dan kelautan. Beberapa lokasi magang yang berbasis Agribinis tersebut berada di KBQ Baburrayyan, CV. Nutrisi Aceh, Oro Coffee Gayo, CV. Link, PT. Yakin Pasifik Tuna dan CV. Deputoe Coffee.

Dengan kerjasama tersebut kini, mahasiswa Manajemen Agribisnis di kampus dapat langsung merasakan proses pembelajaran berbasis industri bersama dengan dunia usaha. Kegiatan ini dapat tersedia dengan adanya fasilitas teaching industry untuk kegiatan hilir kopi dan fasilitas studio digital agribisnis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai hibah pemenang kompetisi nasional dalam Program Penguatan Perguruan Tinggi Vokasi, satu-satunya dari USK pada tahun 2020.

KKP bersama DUDIKA kali ini menjadi salah satu program yang tidak kalah serunya bagi mahasiswa Manajemen Agribinis. “Kerja sama yang dilakukan Manajemen Agribisnis dengan KBQ Baburrayyan tersebut bukanlah pertama kali dilakukan, sebelumnya juga telah ada pengiriman mahasiswa magang ke tempat tersebut,” kata Baihaqi.

Terdapat perbedaan penerapan kerja sama dengan KBQ Baburrayyan pada tahun ini, dimana melalui hasil dari Program Penguatan Perguruan Tinggi Vokasi (PPPTV), mahasiswa diarahkan mampu memperkuat daya saing mahasiswa dan lulusan, mampu menguasai teknologi informasi dan digital, memperkuat SDM, menghasilkan lulusan yang professional dan kompeten di era revolusi industri 4.0 sesuai tuntutan era globalisasi yang terus berkembang pesat.

Seorang mahasiswa KKP di KBQ Baburrayyan, Wulan Pranciska, turut membagikan kisahnya selama melakukan KKP di sana. Menurutnya, magang di lokasi tersebut memberinya pengalaman dan ilmu baru tentang bagaimana berkebun kopi dan proses penanganan panen dan pascapanen, serta dikenalkan proses pengolahan kopi yang disajikan untuk beberapa pasar ekspor Amerika, Asia dan Eropa. Mahasiswa juga diajarkan bagaimana belajar dalam mengelola perusahaan.

“Saat di kebun kami dilatih bagaimana proses berkebuan kopi seperti pemetikan, dan proses kopi menjadi semi wash, full wash, natural, dan honey.  Kami juga dibawa ke kebun kopi luwak untuk menambah pengetahuan tentang kopi. Kami membagikan waktu antara berada di kebun, kantor dan pabrik. Saat di kantor kami membantu mendata petani yang berasal dari luar perusahaan, belajar cara pengolahan kopi di pabrik, belajar bagaimana penjemuran, sortasi, packing dan ekspor kopi”, tambahnya.

Menurut Wulan, ada sedikit perbedaan saat kuliah dan KKP, dimana saat kuliah mahasiswa belajar ilmu dan teori serta memanfaatkan pustaka dan internet sebagai tambahan informasi lainnya. Namun, saat KKP mahasiswa dapat mempraktikkan secara langsung dan mengerti bagaimana sebenarnya kopi, proses, penangganan, dan manajemen perusahaannya.

“Harapannya semoga setelah KKP selesai, kami bisa segera lulus kuliah dengan nilai yang baik, bisa mendapatkan ilmu dan informasi yang lebih banyak lagi mengenai kopi dan bisa membuka usaha kopi di kemudian hari,” tutup Wulan. [Inforial]

Penulis: Uswa HN

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU