BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Sedikitnya 175 para penyandang cacat mengikuti sosialisasi dan simulasi cara mencontreng dalam pemilihan presiden yang akan berlangsung 8 Juli nanti. Simulasi digelar Pusat Pemilihan Umum Akses Penyandang Cacat di Banda Aceh, Rabu (18/6).
Dalam sosialisasi dan simulasi ini, PPUA menyediakan dua bilik suara untuk digunakan para penyandang cacat. Kertas suara yang disediakan dalam huruf braile.
Ketua PPUA Heppy Sebayang mengatakan, para penyandang cacat harus dibekali soal pemilihan umum untuk mengetahui hak-haknya. Selain itu, agar mereka bisa menggunakan hak suaranya sesuai dengan hati nuraninya.
Ada upaya penggiringan dari penyelenggara pemilu (di tingkat desa) untuk mencontreng salah satu kandidat, kata Heppy.
Heppy mengatakan, para penyandang cacat selama ini terpinggirkan dalam pemilihan umum. Bahkan, hak-hak mereka kerap kali diabaikan, seperti penyediaan bilik suara dan meja yang tidak sesuai bagi para penyandang cacat (yang menggunakan kursi roda).
“Penyandang cacat juga sulit mengakses tempat pemungutan suara. Misalnya, di sebagian besar tempat yang kami lihat, TPS berada di lantai dua. Ini menjadi masalah bagi penyandang cacat,” kata dia.
Temuan PPUA pada pemilihan legislatif April lalu, sebut Heppy, sudah dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). []